Lagu "Scott Street" karya Phoebe Bridgers mendadak populer dan viral di TikTok, melambungkan namanya di kalangan pendengar musik muda. Tak hanya sekadar catchy, lagu ini menyimpan makna mendalam tentang hubungan yang kompleks dan refleksi diri. Dengan lebih dari 209 juta pemutaran di Spotify dan 2,1 juta penonton video musik di YouTube, "Scott Street" jelas bukan lagu biasa. Mari kita telusuri lebih dalam.
Lebih dari Sekadar Mantan: Kolaborasi dan Inspirasi di Balik "Scott Street"
"Scott Street" bukan sekadar ungkapan patah hati biasa. Lagu ini lahir dari kolaborasi antara Phoebe Bridgers dan Marshall Vore, yang bukan hanya mantan kekasih, tetapi juga rekan satu band dan drummer-nya. Fakta ini menambahkan lapisan emosional pada lagu, karena tercipta dari dinamika hubungan yang rumit.
Dalam wawancara di Song Exploder pada tahun 2019, terungkap bahwa lagu ini terinspirasi dari hubungan masa lalu yang bersifat "manipulatif." Pengakuan ini memberi kita gambaran tentang ketidakseimbangan kekuasaan dan kebingungan emosional yang dialami dalam hubungan tersebut. "Scott Street" bukan hanya tentang kegagalan cinta, tetapi juga tentang perjuangan dalam hubungan yang tidak sehat.
Also Read
Scott Street: Bukan Sekadar Nama Jalan
Referensi "Scott Street" dalam lagu ini ternyata merujuk pada Scott Avenue, dekat studio latihan Bedrock L.A. di Los Angeles. Tempat ini menjadi saksi bisu kebersamaan Bridgers dan Vore saat mereka masih berpacaran. Pemilihan tempat ini menambahkan nuansa nostalgia dan keintiman, karena setiap sudut dan kenangan dapat memiliki makna tersendiri dalam sebuah hubungan. Scott Street bukan sekadar jalan, tapi juga representasi ruang dan waktu yang menyimpan memori penting.
Refleksi Diri dan Permintaan untuk Tidak Melupakan
Lirik "Scott Street" yang terasa jujur dan apa adanya juga menjadi daya tarik lagu ini. Dalam liriknya, kita bisa merasakan kegamangan, nostalgia, dan juga permintaan sederhana untuk tidak menjadi orang asing dengan mantan kekasih.
Penggalan lirik seperti "Walking Scott Street, feeling like a stranger" menggambarkan perasaan terasing dan kehilangan setelah berpisah. Dialog dalam lagu ini, seperti "I asked you, ‘How is your sister? I heard she got her degree’” dan seterusnya, merefleksikan upaya untuk menjaga koneksi, meskipun kini hanya sebatas percakapan basa-basi.
Yang menarik, lagu ini diakhiri dengan permintaan "Anyway, don’t be a stranger". Permintaan ini menunjukkan kerinduan akan keakraban masa lalu dan harapan bahwa hubungan mereka tidak benar-benar hilang ditelan waktu. Ini adalah ungkapan yang jujur tentang kerinduan akan sebuah koneksi, bahkan setelah hubungan romantis berakhir.
"Scott Street": Lebih dari Sekadar Lagu, Sebuah Pengalaman Emosional
"Scott Street" bukan hanya sekadar lagu indie-folk yang catchy. Lebih dari itu, lagu ini adalah jendela bagi pendengarnya untuk merenungkan hubungan yang kompleks, masa lalu yang membentuk diri, dan perjuangan untuk tetap terhubung meskipun harus berpisah. Popularitasnya di TikTok mungkin dipicu oleh sound-nya yang syahdu, namun makna mendalam yang terkandung di dalamnya membuat lagu ini terus relevan di telinga banyak orang. "Scott Street" mengajarkan kita bahwa bahkan dalam kegagalan hubungan, ada pelajaran berharga tentang diri kita dan orang lain. Ini bukan hanya lagu galau, tapi juga lagu tentang growth dan penerimaan diri.