TikTok kembali menunjukkan kekuatannya dalam mendongkrak popularitas sebuah lagu. Kali ini, giliran "Japanese Goblin" dari YaboiMatoi yang menjadi perbincangan hangat. Bukan tanpa alasan, lagu ini viral berkat sentuhan remix jedag-jedug yang membuatnya semakin candu di telinga pengguna platform tersebut. Meskipun liriknya mungkin tidak langsung mudah dicerna, rasa penasaran publik pun kian memuncak.
Fenomena "Japanese Goblin" ini adalah contoh terbaru bagaimana TikTok dapat mengubah sebuah lagu, bahkan yang mungkin awalnya tidak terlalu dikenal, menjadi earworm yang terus terngiang di kepala. Tentu, bukan hanya sekadar musik yang catchy, tapi juga pengemasan melalui sound yang viral dan tantangan dance yang ikut menyebar luas. Hal ini menunjukkan bahwa TikTok bukan sekadar platform hiburan, melainkan juga mesin yang kuat dalam membentuk tren musik.
Lantas, apa yang membuat lagu ini begitu menarik? Selain beat jedag-jedug yang membuat orang ingin bergoyang, liriknya yang unik dan sedikit misterius juga turut andil. Berikut adalah penggalan lirik "Japanese Goblin" beserta terjemahannya:
Also Read
Kami adalah goblin Jepang Apakah kamu Ksatria yang melompat tinggi ke arah pembunuh iblis? Iblis merah, kuning dan yang lainnya Iblis orange, hijau dan yang lainnya Bisakah kita menyebabkan pandaemonium malam ini? Aku adalah goblin Jepang Ayo pergi melihat bulan, bernyanyi, dan membuat keributan
Lirik ini menggambarkan suasana yang fantasi dan sedikit nakal, khas cerita-cerita rakyat Jepang yang penuh dengan makhluk gaib. Penggunaan kata "goblin" juga memberikan kesan playful, yang mungkin menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengguna TikTok yang sebagian besar adalah generasi muda.
Lebih dari sekadar lagu yang viral, "Japanese Goblin" juga menjadi bukti bahwa selera musik audiens saat ini sangat beragam. Sebuah lagu dengan lirik yang mungkin tidak biasa, bahkan sedikit "aneh", bisa menjadi sangat populer berkat platform yang tepat dan sentuhan kreatif. Hal ini juga membuka mata kita terhadap bagaimana musik tidak lagi terbatas pada genre-genre tertentu, melainkan berkembang dengan sangat dinamis dan adaptif dengan tren media sosial.
Ke depannya, kita tentu akan terus melihat fenomena serupa, di mana lagu-lagu lawas atau lagu-lagu baru yang underrated akan mendapatkan popularitasnya melalui TikTok. Ini juga menjadi tantangan bagi para musisi untuk terus berinovasi dan menciptakan karya yang tidak hanya enak didengar, tapi juga berpotensi viral di era media sosial. Apakah kamu sudah ikut terhipnotis dengan beat jedag-jedug dari "Japanese Goblin"?