Lagu "Traitor" dari Olivia Rodrigo kembali menggema di berbagai platform media sosial, terutama TikTok. Lagu ini bukan sekadar melodi yang enak didengar, tetapi juga curahan hati tentang pengkhianatan yang menusuk. Liriknya yang lugas dan emosional mengantarkan kita pada kisah cinta yang berakhir dengan rasa sakit dan kekecewaan.
Mata yang Menyimpan Dusta
Lagu ini dibuka dengan deskripsi mata cokelat yang menyiratkan rasa bersalah, sebuah tanda awal dari pengkhianatan. Narator dalam lagu ini, yang jelas-jelas merasakan ada yang tidak beres, memilih untuk berpura-pura tidak tahu. Ia membiarkan dirinya terjebak dalam kebohongan demi mempertahankan hubungan. Namun, intuisi tak pernah salah, dan akhirnya ia harus menghadapi kenyataan pahit.
"Lucu"nya Pengkhianatan
Lirik "Bukankah sangat lucu, bagaimana kau lari ke dia/Setelah hubungan kita baru saja berakhir?" menggambarkan keironisan yang sering terjadi dalam hubungan. Sang mantan, alih-alih berduka, justru dengan cepat beralih ke pelukan orang lain. Ironisnya lagi, ia mengatakan bahwa mereka hanya "berteman," sebuah klaim yang jelas-jelas tidak meyakinkan.
Also Read
Lebih dalam, lagu ini juga menyoroti bagaimana pengkhianatan seringkali bersembunyi di balik kata-kata manis. "Kau berbicara dengannya ketika kita bersama" adalah pengakuan yang menyakitkan. Ternyata, ada komunikasi rahasia, sebuah benih pengkhianatan yang ditanam di saat hubungan masih berjalan.
Bukan Selingkuh, Tapi Pengkhianat
Istilah "pengkhianat" menjadi inti dari lagu ini. Narator menyadari bahwa sang mantan mungkin tidak secara teknis berselingkuh, karena tidak ada hubungan fisik yang terbukti. Namun, ia tetap merasa dikhianati. Perilaku sang mantan, yang terlalu cepat beralih dan memamerkan kekasih barunya, adalah tindakan yang melukai.
Lirik "Kau membutuhkan dua minggu untuk pergi dan berkencan dengannya" adalah pukulan telak. Dalam hitungan minggu, sang mantan sudah bisa melupakan dan menemukan cinta baru. Ini menunjukkan bahwa hubungan mereka, yang menurut narator begitu berharga, ternyata tidak berarti apa-apa bagi sang mantan.
Pesan Tersembunyi
"Traitor" bukan sekadar lagu tentang patah hati, tetapi juga tentang pengkhianatan yang lebih halus. Lagu ini mengingatkan kita bahwa pengkhianatan tidak selalu soal perselingkuhan fisik. Pengkhianatan bisa berupa kebohongan, komunikasi rahasia, dan hilangnya rasa hormat dalam sebuah hubungan.
Lagu ini juga menyiratkan bahwa terkadang, pengkhianatan yang paling menyakitkan adalah ketika seseorang yang kita cintai begitu cepat melupakan kita. "Ketika dia tidur di ranjang yang kita pakai" adalah gambaran visual yang kuat tentang bagaimana rasa sakit itu berlipat ganda.
Refleksi Diri
"Traitor" mengajak kita untuk merenungkan kembali bagaimana kita memperlakukan orang lain dalam hubungan. Apakah kita bersikap jujur? Apakah kita menghormati perasaan orang lain? Lagu ini adalah pengingat bahwa hubungan yang baik dibangun atas dasar kejujuran, kepercayaan, dan rasa hormat. Pengkhianatan, dalam bentuk apapun, akan selalu meninggalkan luka yang mendalam.
Melalui "Traitor", Olivia Rodrigo berhasil menyampaikan rasa sakit dan kekecewaan yang dialami banyak orang. Lagu ini bukan hanya tentang patah hati, tetapi juga tentang bagaimana pengkhianatan bisa menghancurkan seseorang. Ini adalah lagu yang relevan, emosional, dan menggugah, sehingga tak heran jika terus didengarkan dan dibicarakan.