Biru laut yang memesona, bagi sebagian orang justru menyimpan kengerian. Bukan karena gelombangnya yang ganas, tapi karena kedalamannya yang misterius. Kondisi ini dikenal dengan istilah thalassophobia, fobia terhadap laut atau perairan dalam. Rasa takut ini bukan sekadar tidak nyaman berenang, melainkan ketakutan irasional yang bisa memicu serangan panik.
Pernahkah Anda merasa jantung berdebar kencang saat melihat foto atau video laut dalam? Atau bahkan saat berada di tepi danau dengan air yang gelap dan pekat? Mungkin saja Anda mengalami gejala thalassophobia. Pemicunya seringkali adalah warna biru tua atau hijau yang mengindikasikan kedalaman. Bayangan tentang apa yang mungkin bersembunyi di bawah permukaan air memicu ketakutan yang luar biasa.
Bukan hanya sekadar "takut air", thalassophobia punya akar psikologis yang lebih dalam. Beberapa ahli menduga, fobia ini berkaitan dengan ketakutan terhadap hal yang tidak diketahui. Laut dalam, dengan segala misterinya, menjadi representasi dari ketidakpastian dan bahaya yang tersembunyi. Selain itu, pengalaman traumatis terkait air, seperti nyaris tenggelam di masa kecil, juga bisa menjadi faktor pemicu.
Also Read
Gejala thalassophobia bisa sangat bervariasi. Mulai dari sekadar merasa tidak nyaman, hingga mual, pusing, berkeringat dingin, detak jantung meningkat, dan sesak napas. Pada kasus yang parah, penderitanya bisa mengalami serangan panik saat terpapar stimulus pemicu. Tidak jarang, orang dengan thalassophobia berusaha menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan laut atau perairan dalam, termasuk gambar, film, atau bahkan percakapan tentang laut.
Lantas, bagaimana cara mengatasi fobia ini? Sama seperti fobia lainnya, penanganan thalassophobia bisa dilakukan melalui terapi. Terapi perilaku kognitif (CBT), misalnya, membantu mengubah pola pikir negatif terkait laut. Terapi pemaparan (exposure therapy), dilakukan secara bertahap dengan menempatkan individu pada situasi yang memicu ketakutan dalam kondisi aman. Teknik relaksasi, seperti meditasi dan pernapasan dalam, juga bisa membantu menenangkan diri saat gejala fobia muncul.
Thalassophobia adalah kondisi nyata yang bisa sangat membatasi kehidupan seseorang. Jangan pernah menyepelekan ketakutan ini. Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu mencari bantuan profesional. Ingat, tidak ada salahnya mengakui bahwa kita punya ketakutan. Yang terpenting adalah bagaimana kita berjuang untuk menghadapinya. Dengan penanganan yang tepat, ketakutan terhadap laut dalam bisa diatasi, dan Anda bisa kembali menikmati keindahan dunia bawah laut tanpa rasa cemas berlebihan.