Boxing Day: Bukan Soal Tinju, Ini Asal-Usul Tradisi 26 Desember yang Mendunia

Annisa Ramadhani

Serba Serbi Kehidupan

Setiap tanggal 26 Desember, dunia merayakan Boxing Day. Mungkin sebagian dari kita masih bertanya-tanya, apa sebenarnya Boxing Day itu? Apakah ada kaitannya dengan pertandingan tinju setelah Natal? Jawabannya, tidak sama sekali! Boxing Day adalah tradisi unik yang memiliki akar sejarah mendalam dan kini dirayakan dengan berbagai cara di seluruh dunia.

Dari Kotak Amal Hingga Libur Belanja:

Boxing Day berawal dari Inggris pada abad ke-19. Di masa itu, para bangsawan dan orang kaya memiliki tradisi memberikan hadiah kepada para pekerja dan kaum miskin sehari setelah Natal. Hadiah-hadiah ini dikemas dalam kotak dan sering disebut "Christmas Box," yang kemudian memunculkan nama "Boxing Day." Tradisi ini kemudian dipopulerkan oleh gereja, yang mengumpulkan sumbangan dalam kotak persembahan dan membagikannya kepada mereka yang membutuhkan saat Natal.

Seiring waktu, Boxing Day tak hanya menjadi momen berbagi. Bagi banyak orang di Inggris, 26 Desember adalah waktu untuk bersantai setelah hiruk pikuk perayaan Natal. Pekerja mendapatkan kompensasi atau hadiah, dan yang terpenting, waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Di masa lalu, hari ini juga menjadi kesempatan bagi para pekerja yang melayani perayaan Natal untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga.

Evolusi Boxing Day di Era Modern:

Kini, Boxing Day telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tradisi berbagi hadiah dan waktu berkumpul. Di banyak negara bekas jajahan Inggris, seperti Hong Kong, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan beberapa negara lainnya, Boxing Day identik dengan hari belanja besar-besaran, serupa dengan Black Friday di Amerika Serikat. Toko-toko menawarkan diskon besar-besaran, dan orang-orang berbondong-bondong memburu barang impian.

Namun, di beberapa negara Eropa seperti Rumania, Hongaria, Jerman, Polandia, Belanda, Republik Ceko, dan Skandinavia, Boxing Day justru dirayakan sebagai "Hari Natal Kedua," dengan makna yang lebih religius dan fokus pada perayaan keluarga.

Lebih dari Sekadar Diskon:

Meskipun Boxing Day kini identik dengan belanja, penting untuk mengingat akar sejarahnya. Tradisi ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi, bersyukur, dan meluangkan waktu untuk orang-orang terkasih. Boxing Day adalah pengingat bahwa perayaan tak hanya soal kemeriahan, tapi juga tentang kepedulian terhadap sesama dan kehangatan keluarga.

Jadi, saat tanggal 26 Desember tiba, jangan hanya ingat diskon besar. Pahami makna di balik tradisi Boxing Day, dan jadikan hari itu sebagai momen untuk merayakan kebersamaan, berbagi, dan bersyukur atas apa yang kita miliki.

Baca Juga

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Musik DJ Paling Enak Didengar: Sensasi 2024 dengan Sentuhan Remix Lokal

Maulana Yusuf

Musik DJ terus berevolusi, dan di tahun 2024 ini, trennya semakin menarik untuk diikuti. Jika di tahun-tahun sebelumnya kita disuguhi ...

Tinggalkan komentar