Tato bukan sekadar seni menghias tubuh, bagi beberapa budaya, tato adalah identitas, penanda status, bahkan doa yang tertulis di kulit. Salah satu contohnya adalah tato bunga terong, sebuah motif yang kaya makna dalam tradisi masyarakat Dayak di Kalimantan. Mungkin kamu pernah melihatnya, atau bahkan baru mendengarnya, tato bunga terong ini menyimpan cerita yang menarik untuk diulik.
Tato bunga terong, bukan sekadar gambar bunga biasa. Ia adalah penanda jejak kehidupan seseorang dalam masyarakat Dayak. Letaknya di tubuh pun punya arti tersendiri. Jika kamu melihat tato bunga terong di bahu seseorang, itu artinya ia adalah seorang pemberani, seorang pejuang yang memiliki kedudukan penting dalam peperangan di masa lalu. Tato ini adalah lambang kehormatan, menunjukkan keberanian dan kekuatan yang telah teruji.
Lalu, bagaimana jika tato bunga terong itu terletak di pinggang? Ini menandakan bahwa orang tersebut adalah seorang pengembara, seorang petualang yang telah menempuh perjalanan jauh. Ia adalah sosok yang berani keluar dari zona nyaman, menjelajah berbagai tempat, dan belajar dari pengalaman. Tato ini adalah simbol kemandirian dan ketangguhan menghadapi tantangan hidup.
Also Read
Lalu, apa sebenarnya makna filosofis bunga terong bagi masyarakat Dayak? Ternyata, bunga terong melambangkan filosofi perantau yang adaptif dan tangguh. Seperti biji terong yang ditabur di mana saja dan mampu tumbuh, orang Dayak percaya bahwa mereka bisa hidup dan beradaptasi di mana pun mereka berada. Mereka tidak takut menghadapi tantangan, karena mereka punya kemampuan untuk berkembang, sama seperti biji terong yang selalu menemukan cara untuk tumbuh. Soal hasil, mereka percaya pada proses, seperti tanah yang subur akan menentukan apakah biji terong itu akan berbuah atau tidak.
Tato bunga terong ini adalah contoh bagaimana tato bisa menjadi bagian integral dari budaya. Ia bukan sekadar hiasan, tapi juga pembawa pesan, penanda identitas, dan penyimpan kearifan lokal.
Selain tato bunga terong, ada pula motif-motif lain yang tak kalah menarik dalam tradisi tato Dayak. Misalnya, motif mata pancing yang biasanya menghiasi tangan seorang dukun. Tato ini adalah simbol kekuatan penyembuhan, menandakan bahwa dukun tersebut memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit. Setiap motif tato memiliki cerita dan maknanya sendiri, menjadikannya warisan budaya yang sangat berharga.
Tato Dayak bukan sekadar tinta di kulit, tapi juga cerminan sejarah, nilai-nilai, dan identitas suatu masyarakat. Memahaminya adalah cara kita menghargai kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Mari kita lestarikan warisan ini, agar cerita-cerita yang tertulis di kulit ini tidak hilang ditelan zaman.