Supratman Andi Agtas: Profil Menkumham Baru, Dari Kampus ke Kursi Menteri

Annisa Ramadhani

Serba Serbi Kehidupan

Presiden Joko Widodo kembali melakukan perombakan kabinet, dan kali ini giliran kursi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) yang mengalami perubahan. Supratman Andi Agtas resmi dilantik pada 19 Agustus 2024, menggantikan Yasonna Laoly. Nama Supratman mungkin tak sepopuler nama-nama menteri lainnya, namun rekam jejaknya patut diperhatikan. Mari kita bedah lebih dalam profil dan biodata sosok yang kini mengemban amanah penting di bidang hukum dan HAM ini.

Latar Belakang Pendidikan: Pilar Kokoh di Dunia Hukum

Lahir di Desa Tajuncu, Soppeng, Sulawesi Selatan, Supratman menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Sulawesi. Ketertarikannya pada hukum membawanya melanjutkan studi ke Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, di mana ia meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1993. Pendidikan tak berhenti di situ. Ia kemudian mengambil gelar Magister Hukum di Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 1996, dan kembali ke UMI untuk meraih gelar Doktor Ilmu Hukum pada 2016.

Perjalanan akademis yang panjang ini menunjukkan betapa seriusnya Supratman mendalami ilmu hukum. Ini menjadi modal penting bagi dirinya dalam meniti karier, baik di dunia akademik, praktisi hukum, hingga ke panggung politik.

Karir Profesional: Kombinasi Akademisi dan Praktisi

Sebelum terjun ke dunia politik, Supratman telah menorehkan jejak karir yang cukup beragam. Ia pernah menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Tadulako, Palu, selama tujuh tahun (2005-2012). Di saat yang sama, ia juga aktif sebagai pengacara, menjajal langsung bagaimana hukum bekerja dalam praktik. Pengalaman ini memberikan pemahaman mendalam tentang seluk-beluk dunia hukum, dari teori hingga implementasinya di lapangan.

Tak hanya itu, Supratman juga sempat berkiprah di sektor swasta dengan berbagai posisi penting, termasuk di PT Citra Nuansa Elok. Keberagaman pengalaman inilah yang tampaknya membentuk pandangan luas dan kemampuan analitis yang kuat pada dirinya.

Jejak Politik: Dari Senayan ke Kursi Menkumham

Kiprah Supratman di dunia politik dimulai saat ia terpilih sebagai Anggota DPR-RI pada 2014, mewakili daerah pemilihan Sulawesi Tengah. Selama dua periode di Senayan, ia tercatat pernah duduk di Komisi III yang membidangi hukum, keamanan, dan HAM, kemudian beralih ke Komisi VI yang membahas perdagangan dan industri. Perpindahan komisi ini memperlihatkan bahwa Supratman tak hanya fokus pada satu bidang, tapi juga memiliki perhatian pada isu-isu ekonomi.

Salah satu posisi penting yang pernah ia emban adalah Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR selama dua periode (2016-2024). Di Baleg, ia terlibat dalam berbagai pembahasan krusial, seperti revisi Undang-Undang MD3 dan pemindahan ibu kota negara (IKN). Posisi ini menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan bernegosiasi dalam proses legislasi.

Di Balik Layar: Aktivitas Organisasi dan Kehidupan Pribadi

Di luar kesibukannya sebagai politisi, Supratman juga aktif di berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Tengah dan Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia. Keterlibatannya di berbagai organisasi ini menunjukkan bahwa ia memiliki perhatian dan komitmen yang luas terhadap berbagai sektor.

Dalam kehidupan pribadi, Supratman adalah seorang suami dan ayah dari dua orang anak. Ia dikenal sebagai sosok yang serius namun tetap rendah hati, mampu menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadinya. Keseimbangan ini seringkali menjadi kunci kesuksesan seseorang, termasuk dalam memimpin sebuah kementerian.

Harapan Baru di Kementerian Hukum dan HAM

Pelantikan Supratman sebagai Menkumham adalah bagian dari perombakan kabinet yang cukup signifikan. Dengan latar belakang pendidikan, pengalaman karir, dan rekam jejak politiknya yang kuat, diharapkan Supratman mampu membawa perubahan positif di Kementerian Hukum dan HAM. Publik tentu menaruh harapan besar pada dirinya untuk dapat meningkatkan sistem hukum, perlindungan HAM, dan memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Perombakan kabinet ini juga menunjukan bahwa Presiden Jokowi ingin menghadirkan wajah-wajah baru dan segar untuk mempercepat dan mengefektifkan kinerja pemerintahan di sisa masa jabatan. Pertanyaannya, apakah Supratman akan mampu menjawab tantangan ini? Waktu akan menjawabnya.

Supratman Andi Agtas kini bukan lagi sekadar akademisi, pengacara, atau politisi. Ia adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebuah amanah berat yang membutuhkan dedikasi dan integritas. Selamat bertugas, Bapak! Semoga amanah yang diemban bisa membawa kemajuan bagi bangsa dan negara.

Baca Juga

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Drama China Romantis: Dari Cinta SMA Hingga Dunia E-Sport

Fatma Lutfia

Demam drama Asia tak kunjung padam, kali ini giliran drama China yang siap menghipnotis penonton dengan kisah-kisah romantis yang memikat. ...

Tinggalkan komentar