Sisca Kohl, nama yang melambung berkat konten-konten mewahnya, kini semakin dikenal publik bukan hanya karena hidangan fantastis atau barang-barang bermerek, tetapi juga karena pertunangannya dengan gamer kenamaan, Jess No Limit. Sebelum drama percintaan ini mengemuka, mari kita telusuri lebih dalam, siapakah sebenarnya Sisca Kohl?
Lahir di Tangerang pada 3 April 2002, Sisca adalah sosok content creator yang identik dengan gaya hidup high-end. Ia kerap menampilkan momen bersantap hidangan eksotis seperti caviar, hidangan laut impor, hingga buah-buahan dengan harga selangit. Tak heran, kehadirannya di dunia maya selalu menjadi perbincangan.
Sisca memulai kariernya sebagai kreator konten di TikTok sejak tahun 2018. Ia piawai mengolah berbagai bahan makanan menjadi sajian unik, dibumbui dengan sentuhan kemewahan. Salah satu kontennya yang viral adalah nasi goreng seharga 400 juta rupiah, kemudian dilanjutkan dengan menu lain seperti caviar 1,6 juta rupiah, hingga bakwan lobster yang mencapai angka 2,6 juta rupiah. Bahkan, ia pernah memborong 45 paket BTS Meal dari McDonald’s, membuktikan betapa besar pengaruh budaya pop Korea terhadap dirinya. Konten-konten inilah yang kemudian mengukuhkan citranya sebagai representasi "orang kaya gila" Indonesia, yang kerap membuat warganet tercengang sekaligus penasaran.
Also Read
Namun, Sisca bukan sekadar pencicip makanan mahal. Di balik konten-konten yang mungkin dianggap pamer, ia adalah seorang perempuan yang cerdas, terbukti dengan pendidikannya di The University of New South Wales, Sydney, Australia. Kecintaannya pada K-Pop juga sangat kentara, salah satunya lewat kegemarannya terhadap BTS yang mendorongnya membeli banyak paket meal kolaborasi tersebut. Fakta lain yang cukup mengejutkan adalah hobinya bermain game online. Bahkan, dari hobi ini pula ia bertemu dengan Jess No Limit, yang kini menjadi tunangannya.
Kreativitas Sisca dalam mengolah konten lifestyle mewah ternyata mampu menarik perhatian banyak orang, bahkan di mancanegara. Ia dikenal sebagai anak dari pengusaha sukses, dan yang lebih mengejutkan, pamannya adalah salah satu orang terkaya nomor dua di China. Ini menjelaskan mengapa konten-kontennya selalu sarat dengan kemewahan.
Kontroversi memang tak dapat dihindari. Banyak yang menganggap konten Sisca sekadar ajang pamer kekayaan. Namun, terlepas dari itu, ada pula yang melihatnya sebagai hiburan yang unik dan menarik. Hingga saat ini, publik masih terus menantikan karya-karya terbaru dari Sisca Kohl, yang kini telah menjadi bagian dari dinamika media sosial Indonesia. Perjalanan Sisca, dari konten mewah hingga pertunangan, membuktikan bagaimana media sosial bisa mengubah seseorang menjadi influencer dengan cepat, sekaligus membuka mata kita terhadap fenomena lifestyle kalangan tertentu. Kisah Sisca, yang kini memasuki babak baru dengan pertunangannya, akan terus menjadi sorotan dan mungkin akan semakin memunculkan pertanyaan tentang batas antara hiburan dan realita.