Lagu Batak selalu punya daya magisnya sendiri. Bukan hanya melodi yang membangkitkan semangat, tapi juga lirik yang sarat makna, seringkali menyentuh relung hati pendengarnya. Salah satu lagu yang berhasil memikat perhatian adalah "Sidoli Pargojek", yang dipopulerkan oleh Tioma Trio pada tahun 2019. Lagu ini bukan sekadar hiburan, tapi juga potret realita sosial yang dikemas dalam balutan musik tradisional.
"Sidoli Pargojek" secara harfiah berarti "Laki-Laki Tukang Ojek". Judul ini saja sudah cukup menggambarkan inti dari cerita yang hendak disampaikan. Lagu ini mengisahkan tentang seorang pria yang berprofesi sebagai tukang ojek, yang jatuh cinta pada seorang wanita. Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan karena latar belakang pekerjaannya. Ironisnya, profesi yang dianggap remeh ini justru menjadi penghalang kisah cintanya.
Lirik lagu ini dengan lugas menggambarkan perasaan pilu dan kepedihan si tukang ojek. Ia mencintai dengan tulus, namun terbentur pada pandangan masyarakat yang seringkali mengukur nilai seseorang dari status sosial dan pekerjaannya. Padahal, cinta seharusnya tidak mengenal batasan kelas atau pekerjaan. Hal ini yang membuat lagu "Sidoli Pargojek" terasa begitu relevan, tidak hanya bagi masyarakat Batak, tapi juga untuk siapa saja yang pernah mengalami diskriminasi atau penolakan karena kondisi sosialnya.
Also Read
Tioma Trio, melalui lagu ini, seolah mengajak pendengar untuk merefleksikan diri. Bahwa cinta dan penghargaan tidak seharusnya didasarkan pada pekerjaan atau status sosial seseorang. Setiap manusia berhak dicintai dan dihargai apa adanya. Lagu ini menjadi pengingat bahwa kita tidak boleh mudah menghakimi orang lain, dan bahwa kesederhanaan terkadang menyimpan ketulusan yang lebih besar.
Selain itu, "Sidoli Pargojek" juga menghadirkan representasi dari perjuangan kaum marginal yang sering kali diabaikan. Laki-laki tukang ojek dalam lagu ini menjadi simbol dari banyak orang yang berjuang untuk hidup dan mencintai, meskipun seringkali menghadapi berbagai rintangan sosial. Lagu ini mengingatkan kita untuk lebih peka terhadap realita yang terjadi di sekitar kita, dan untuk selalu berempati pada orang lain, terlepas dari latar belakangnya.
Lebih dari sekadar lagu galau, "Sidoli Pargojek" adalah narasi tentang cinta, perjuangan, dan keadilan sosial. Ia membuktikan bahwa lagu, terlebih lagi lagu daerah, bisa menjadi medium yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan penting dan menggugah kesadaran. Lagu ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih bijak dan berempati dalam memandang sesama.