Cegukan, gangguan kecil yang bisa datang kapan saja, memang menjengkelkan. Apalagi saat sedang berpuasa, di mana kita tak bisa dengan mudah meneguk air untuk meredakannya. Namun, jangan khawatir, ada beragam cara yang bisa dicoba tanpa harus membatalkan puasa. Mari kita bedah satu per satu.
1. Olah Napas Terukur, Senjata Pertama Melawan Cegukan
Langkah pertama yang bisa dicoba adalah mengatur napas. Bukan sekadar menahan napas biasa, tapi ada tekniknya. Tarik napas dalam-dalam selama lima hitungan, lalu hembuskan perlahan selama lima hitungan juga. Ulangi beberapa kali. Jika belum berhasil, tingkatkan intensitasnya dengan menarik napas lebih dalam, tahan selama 10-20 detik, lalu hembuskan perlahan. Ini adalah upaya sederhana untuk menenangkan diafragma yang sedang kejang.
2. Memeluk Lutut, Posisi Nyaman untuk Redakan Kejang
Cari posisi duduk yang nyaman, idealnya di lantai. Lalu, peluk kedua lutut ke dada, tahan posisi ini selama kurang lebih dua menit. Cara ini, dipercaya dapat memberikan tekanan pada diafragma dan membantu meredakan kejang otot yang menyebabkan cegukan.
Also Read
3. Sentuhan Lembut pada Diafragma
Diafragma, otot yang memisahkan perut dan paru-paru, adalah biang keladi terjadinya cegukan. Dengan jempol, tekan perlahan area di bawah tulang dada, tempat diafragma berada. Tekanan lembut ini dapat merangsang saraf dan membantu meredakan kontraksi yang tidak terkendali.
4. Tarik Lidah, Stimulus Saraf Vagus
Mungkin terdengar aneh, tapi menarik ujung lidah sedikit dapat menstimulasi saraf vagus. Saraf ini berperan dalam banyak fungsi tubuh, termasuk mengendalikan pernapasan dan otot diafragma. Dengan menarik lidah, kita mencoba meredakan kejang otot pada diafragma. Tahan beberapa detik, ulangi jika perlu.
5. Manuver Valsava, Memanipulasi Tekanan Udara
Manuver Valsava dilakukan dengan menutup mulut dan hidung, sambil mencoba mengeluarkan udara dengan kuat hingga pipi mengembung. Cara ini lazim digunakan dalam pemeriksaan jantung, namun ternyata efektif juga untuk mengatasi cegukan. Perubahan tekanan udara yang terjadi bisa membantu menenangkan diafragma.
6. Pijatan Lembut di Leher, Targetkan Arteri Karotis
Arteri karotis di leher adalah jalur utama aliran darah ke otak. Saat cegukan, berbaringlah, putar kepala ke kiri, dan pijat arteri di sisi kanan leher dengan gerakan memutar lembut selama 5-10 detik. Setelah itu, ganti posisi dan lakukan hal yang sama pada sisi lainnya. Pijatan ini dapat membantu menstabilkan sistem saraf dan meredakan cegukan.
7. Gosok atau Pijat Leher Bagian Belakang, Stimulasi Saraf Frenikus
Terakhir, gosok atau pijat lembut leher bagian belakang. Ini bertujuan untuk menstimulasi saraf frenikus. Saraf ini adalah salah satu saraf yang berperan dalam terjadinya cegukan. Dengan merangsang saraf ini, diharapkan cegukan dapat mereda.
Beyond the Basics: Mengapa Cegukan Terjadi?
Cegukan bukan hanya sekadar gangguan iseng. Ia adalah refleks tubuh yang terjadi akibat kejang otot diafragma. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari makan terlalu cepat, perut kembung, hingga perubahan suhu yang mendadak. Meski umumnya tidak berbahaya, cegukan yang berkepanjangan perlu diwaspadai karena bisa jadi indikasi gangguan kesehatan lainnya.
Penting untuk diingat: Jika cegukan berlangsung terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan memahami mekanisme dan berbagai cara mengatasi cegukan, kita bisa lebih tenang menghadapinya, apalagi saat sedang berpuasa.