Sappe, Caleg PKS Akui Nelayan, Viral Usai Kampanye Bareng Anies Baswedan: Benarkah Sandiwara?

Sarah Oktaviani

Serba Serbi Kehidupan

Aksi seorang pria bernama Sappe, yang mengaku sebagai nelayan dan menangis di hadapan calon presiden Anies Baswedan saat kampanye di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 7 Februari 2024, menjadi sorotan publik. Video yang viral di media sosial itu memicu perdebatan, terutama setelah identitas asli Sappe mulai terungkap. Siapakah sebenarnya Sappe, dan benarkah ia hanya berpura-pura menjadi nelayan demi kepentingan politik?

Terbongkar: Sappe Bukan Nelayan Biasa

Sappe ternyata adalah calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk DPRD Dapil II Kecamatan Bacukiki. Ia juga diketahui menjabat sebagai Juru Bicara PKS di Parepare. Data profilnya menunjukkan bahwa ia lahir di Parepare pada 1 Januari 1980 dan beralamat di Desa Lumpue.

Sebelum bergabung dengan PKS, Sappe pernah menjadi kader Partai Bulan Bintang (PBB) selama lebih dari lima tahun. Namun, ia memilih pindah ke PKS dengan alasan kesesuaian visi politik.

Sorotan terhadap Sappe semakin tajam setelah beredarnya video dirinya memancing di sungai dengan atribut nelayan. Dalam video tersebut, ia tampak memerankan aktivitas nelayan, mengenakan pakaian tradisional dan memegang hasil tangkapan ikan. Momen ini dipublikasikan bersamaan dengan kampanyenya bersama Anies Baswedan. Saat bertemu Anies, Sappe menyampaikan keluhan nelayan tentang sulitnya mendapatkan bahan bakar.

Namun, penelusuran netizen mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Sappe ternyata adalah ketua kelompok nelayan Kessi Pute Parepare, sekaligus caleg PKS nomor urut 01. Lebih dari itu, ia disebut-sebut memiliki empat mobil dan usaha koperasi. Fakta ini bertentangan dengan citra nelayan miskin yang ia tampilkan di depan publik dan Anies Baswedan.

Manipulasi Politik atau Upaya Mendekat ke Rakyat?

Tindakan Sappe ini menuai kritik pedas dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa Sappe telah melakukan manipulasi dan ketidakjujuran untuk kepentingan politik. Narasi nelayan yang kesulitan ekonomi dianggap hanya sebagai sandiwara untuk menarik simpati masyarakat.

Sebagian masyarakat mempertanyakan integritas dan etika politik Sappe. Mereka merasa dibohongi oleh politisi yang menggunakan identitas palsu untuk meraih dukungan. Hal ini tentu saja mencederai kepercayaan publik terhadap politisi dan proses demokrasi.

Namun, ada juga yang beranggapan bahwa tindakan Sappe bisa jadi merupakan upaya mendekatkan diri dengan rakyat, meskipun dengan cara yang kontroversial. Mereka melihat bahwa meskipun Sappe bukan nelayan sehari-hari, ia tetap peduli dengan masalah yang dihadapi oleh komunitas nelayan.

Terlepas dari berbagai opini, kasus Sappe ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kejujuran dan transparansi dalam politik. Publik semakin kritis dan tidak mudah lagi menerima narasi-narasi yang tidak berdasar fakta. Kasus ini juga mengingatkan bahwa politisi harus berhati-hati dalam menyampaikan pesan dan memastikan bahwa tindakan mereka tidak hanya sekadar pencitraan semata.

Refleksi: Lebih dari Sekadar Citra

Kasus Sappe ini menyoroti masalah mendasar dalam dunia politik Indonesia. Betapa seringnya politisi menggunakan identitas palsu atau memainkan peran tertentu untuk menarik simpati publik. Padahal, politik seharusnya tentang menyampaikan gagasan dan solusi nyata, bukan sekadar membangun citra palsu.

Kejadian ini adalah pengingat bagi kita semua, bahwa politik yang sehat membutuhkan integritas dan kejujuran. Masyarakat harus lebih kritis dalam menilai politisi dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi-narasi yang dibangun secara artifisial. Peran media juga penting dalam mengedukasi dan memberikan informasi yang akurat agar masyarakat bisa membuat pilihan yang cerdas.

Lantas, bagaimana dengan nasib Sappe? Apakah masyarakat akan memberikan sanksi atas tindakannya? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, kasus ini akan menjadi catatan penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Tinggalkan komentar