Sahur Kesiangan Minum Saat Adzan Subuh Bolehkah?

Husen Fikri

Serba Serbi Kehidupan

Pagi Ramadan seringkali menghadirkan dinamika tersendiri. Alarm yang tak berbunyi, kantuk yang terlalu berat, atau bahkan godaan untuk menunda sahur bisa berujung pada situasi yang familiar: bangun kesiangan dan mendapati waktu imsak telah lewat. Panik? Tentu. Pertanyaan yang sering muncul kemudian adalah, "Apakah masih boleh melanjutkan makan atau minum ketika adzan subuh sudah berkumandang?".

Perdebatan mengenai hal ini memang kerap menghiasi bulan Ramadan. Satu hadits yang sering menjadi rujukan adalah hadits yang menyebutkan bahwa jika bejana masih di tangan saat adzan berkumandang, maka seseorang diperbolehkan untuk mengambil keperluan darinya. Hadits ini seolah menjadi angin segar bagi mereka yang terburu-buru menyantap hidangan sahur.

Namun, di sisi lain, ada pandangan yang lebih menekankan kehati-hatian. KH Maman Imanul Haq, misalnya, menyarankan agar kita berhenti makan saat waktu imsak tiba. Hal ini untuk menghindari keragu-raguan saat adzan subuh berkumandang dan untuk lebih menghormati masuknya waktu ibadah.

Lantas, bagaimana menyikapinya secara bijak? Memang, hadits memberikan kelonggaran, tetapi kita juga tidak boleh mengabaikan semangat kehati-hatian dalam beribadah. Inti dari berpuasa adalah menahan diri, baik dari makan, minum, maupun hal-hal lain yang membatalkan puasa. Jika kita sudah mengetahui bahwa waktu imsak telah lewat, sebaiknya kita tidak memaksakan diri untuk tetap makan, apalagi jika kita sudah mendengar tanda-tanda akan masuknya waktu subuh.

Lebih dari sekadar sah atau tidak sah, momen ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk lebih disiplin dan mempersiapkan diri dengan lebih baik. Menyetel alarm dengan benar, tidur lebih awal, dan menyiapkan hidangan sahur sebelumnya bisa menjadi solusi untuk menghindari keterlambatan. Puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kedisiplinan dan ketaatan kita pada aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Jadi, ketika mendapati diri dalam situasi ini, ada baiknya kita mengambil jeda sejenak. Jika makanan masih di mulut, telanlah dengan segera. Jika air masih di tangan, minumlah seperlunya, dan segeralah berhenti. Yang lebih penting adalah introspeksi diri dan belajar dari pengalaman. Jangan sampai keterlambatan sahur membuat kita kehilangan esensi dari puasa itu sendiri. Bulan Ramadan adalah bulan untuk memperbaiki diri, termasuk dalam hal kedisiplinan dan ketaatan.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Tinggalkan komentar