Solo, Jawa Tengah – Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan menyelimuti kompleks pemakaman di Pasar Kliwon, Solo, pada Sabtu (4/11/2023). Ribuan jemaah dari berbagai daerah tumpah ruah memadati area makam Habib Ali Al Habsyi, dalam rangka memperingati haul atau hari wafatnya ulama besar tersebut. Tradisi haul ini menjadi penanda kecintaan umat Islam kepada sosok Habib Ali, yang dikenal sebagai penyebar ajaran Islam yang kharismatik.
Habib Ali Al Habsyi, nama yang tak asing di kalangan umat muslim, khususnya di Indonesia. Beliau bukan hanya sekadar tokoh agama, melainkan juga seorang waliyullah yang memiliki garis keturunan langsung kepada Rasulullah SAW. Lahir di Hadramaut, Tarim, Yaman, pada tahun 1259 Hijriyah atau 1839 Masehi, Habib Ali Al Habsyi mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan agama Islam hingga ke berbagai penjuru dunia, termasuk Afrika dan Asia.
Popularitas Habib Ali Al Habsyi tidak lepas dari karya monumentalnya, yaitu Simtudduror, sebuah kitab maulid yang sering dibacakan dalam berbagai acara keagamaan. Kitab ini bukan hanya berisi pujian kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga memuat nasihat-nasihat bijak yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Warisan intelektual Habib Ali ini terus dilestarikan hingga saat ini, bahkan menjadi salah satu referensi penting dalam kajian keislaman.
Also Read
Selain aktif dalam berdakwah, Habib Ali juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat. Beliau mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, kasih sayang, dan persaudaraan. Tak heran jika hingga kini, ajaran dan keteladanannya masih menginspirasi banyak orang.
Setelah wafat pada 20 Rabi’ul Akhir 1333 H di Seiwun, Hadramaut, estafet dakwah Habib Ali Al Habsyi dilanjutkan oleh putranya, Al-Habib Alwi bin Al-Habsyi. Salah satu bentuk pelestarian ajarannya adalah dengan pendirian Masjid Riyadh di Jalan Ibu Pertiwi, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah. Masjid ini menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Peringatan haul Habib Ali Al Habsyi bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga menjadi momentum untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam menyebarkan agama Islam. Haul ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar umat muslim, serta mengingatkan kita akan pentingnya mengikuti jejak para ulama dalam mengamalkan ajaran agama. Melalui haul ini, semangat keagamaan dan cinta kepada Rasulullah SAW terus dipupuk dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Jemaah yang hadir dalam haul tersebut tidak hanya berasal dari Solo, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka datang dengan berbagai tujuan, mulai dari untuk mendoakan Habib Ali Al Habsyi, hingga untuk mencari keberkahan. Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti rangkaian acara haul, membuktikan bahwa Habib Ali Al Habsyi bukan hanya sekadar tokoh sejarah, tetapi juga sosok yang sangat dicintai dan dihormati oleh umat Islam hingga kini.