Menjelang Idul Adha, umat Muslim disunahkan untuk melaksanakan puasa Arafah. Namun, bagaimana jika masih ada tanggungan utang puasa Ramadhan? Pertanyaan mengenai bolehkah menggabungkan puasa Arafah dan qadha puasa Ramadhan kerap muncul. Mari kita bahas lebih lanjut.
Prioritaskan Qadha, Tapi…
Pada dasarnya, melunasi utang puasa Ramadhan hukumnya wajib. Sebaiknya, jika masih memiliki tanggungan, qadha puasa Ramadhan didahulukan sebelum memasuki waktu puasa Arafah. Ini merupakan bentuk tanggung jawab ibadah yang harus dipenuhi. Namun, seringkali kita mendapati diri dihadapkan pada situasi di mana kita baru menyadari utang puasa Ramadhan menjelang hari Arafah. Lalu, apakah kesempatan berpuasa Arafah terlewatkan begitu saja?
Pendapat Ulama: Boleh Digabung dengan Niat Ganda
Di sinilah letak kelapangan dalam agama kita. Ulama besar dari mazhab Syafi’i, Ibnu Hajar al-Haitami, memberikan pandangan bahwa niat qadha puasa Ramadhan boleh digabungkan dengan niat puasa Arafah. Artinya, seseorang bisa mendapatkan pahala dari kedua ibadah tersebut sekaligus.
Also Read
Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan bahwa puasa sunnah di hari-hari yang dianjurkan memang memiliki keutamaan tersendiri. Namun, jika seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat lain, maka ia juga bisa mendapatkan keutamaan. Hal ini diperkuat oleh fatwa Al-Barizi yang menyatakan bahwa jika seseorang berpuasa di hari Arafah dengan niat qadha atau sejenisnya, ia akan mendapatkan pahala keduanya, baik ia meniatkan keduanya secara bersamaan maupun tidak.
Makna Niat dalam Beribadah
Perlu dipahami bahwa niat adalah kunci dari sebuah ibadah. Niat yang tulus dan ikhlas karena Allah adalah yang utama. Dalam konteks ini, meskipun kita menggabungkan niat qadha dan Arafah, yang terpenting adalah niat kita tetap karena Allah SWT. Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi umatnya dalam beribadah.
Fleksibilitas Bukan Berarti Meremehkan
Penting untuk diingat bahwa fleksibilitas ini bukan berarti kita menjadi meremehkan utang puasa Ramadhan. Sebisa mungkin, tunaikan qadha puasa secepatnya. Namun, jika memang ada kondisi yang mengharuskan untuk menggabungkan niat puasa, maka diperbolehkan dengan tetap menjaga niat yang ikhlas karena Allah.
Kesimpulan: Mendapatkan Keutamaan Lebih
Jadi, jawaban dari pertanyaan bolehkah puasa Arafah digabung dengan puasa qadha Ramadhan adalah boleh. Dengan menggabungkan niat, kita tidak hanya melunasi kewajiban, tetapi juga mendapatkan keutamaan puasa Arafah. Semoga dengan pemahaman ini, kita bisa lebih semangat dalam beribadah dan meraih ridho Allah SWT.