Permen Karet: Solusi Tak Terduga Redakan Asam Lambung dan GERD

Dea Lathifa

Serba Serbi Kehidupan

Siapa sangka, camilan manis yang sering kita kunyah ternyata menyimpan potensi untuk meredakan masalah pencernaan yang mengganggu? Ya, permen karet, bukan sekadar penghilang bau mulut, kini hadir sebagai opsi menarik untuk mengatasi asam lambung dan gastroesophageal reflux disease (GERD). Bagi penderita GERD yang akrab dengan sensasi terbakar di dada, mual, hingga sesak napas, berita ini tentu bagai angin segar.

Mengapa Permen Karet Bisa Membantu?

Bukan tanpa alasan, permen karet menunjukkan potensi sebagai "obat" alami untuk GERD. Riset pada tahun 2005 telah mengungkap bahwa aktivitas mengunyah permen karet memicu serangkaian reaksi positif dalam tubuh, khususnya terkait sistem pencernaan. Berikut mekanisme bagaimana permen karet bekerja:

  • Produksi Air Liur Meningkat: Saat mengunyah, kelenjar ludah dipaksa bekerja lebih aktif. Air liur yang dihasilkan tidak hanya berfungsi membasahi mulut, tetapi juga berperan penting dalam menetralisir asam lambung. Proses menelan air liur secara berulang membantu membilas asam yang naik ke kerongkongan, sehingga mengurangi sensasi tidak nyaman.
  • Penetralkan Asam Lambung: Air liur, secara alami bersifat basa. Sifat basa ini lah yang membantu melemahkan asam lambung yang naik. Produksi air liur yang meningkat saat mengunyah, secara langsung membantu menetralkan keasaman di kerongkongan, meredakan iritasi dan peradangan.
  • Melembapkan Esofagus: Mengunyah permen karet juga dapat membantu melembapkan lapisan esofagus, sehingga memberikan perlindungan tambahan dari efek iritasi asam lambung. Ini penting untuk membantu proses pemulihan jaringan yang mungkin sudah mengalami peradangan.

Jenis Permen Karet yang Tepat untuk GERD

Meski mengunyah permen karet bermanfaat, bukan berarti semua jenis permen karet bisa digunakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih permen karet untuk meredakan GERD:

  • Kandungan Bikarbonat (Soda Kue): Cari permen karet yang mengandung bikarbonat atau soda kue. Zat ini dikenal memiliki kemampuan menetralisir asam lambung dengan cepat dan efektif. Kandungan bikarbonat akan memberikan efek lega dan menenangkan bagi penderita GERD.
  • Rendah Gula: Hindari permen karet dengan kadar gula tinggi. Gula justru dapat memperparah gejala GERD, memicu rasa mual, dan meningkatkan produksi asam lambung. Pilihlah permen karet bebas gula atau yang menggunakan pemanis alternatif.
  • Tanpa Rasa Mint: Rasa mint, meski menyegarkan, sebaiknya dihindari oleh penderita GERD. Mentol pada permen karet mint dapat merelaksasi otot sfingter esofagus bagian bawah, yaitu otot yang menjaga asam lambung tetap berada di dalam perut. Kondisi ini justru dapat memperparah heartburn dan gejala GERD lainnya.

Waktu Terbaik Mengunyah Permen Karet

Sebuah studi dalam Journal of Dental merekomendasikan untuk mengunyah permen karet selama 30 menit setelah makan. Pada waktu ini, produksi asam lambung sedang tinggi untuk mencerna makanan. Mengunyah permen karet setelah makan dapat membantu menetralisir asam lambung dan mengurangi kemungkinan asam naik ke kerongkongan.

Catatan Penting

Meskipun permen karet dapat membantu meredakan gejala GERD, perlu diingat bahwa ini bukanlah solusi utama. Pengobatan GERD yang komprehensif melibatkan perubahan gaya hidup, pola makan sehat, dan obat-obatan yang diresepkan dokter. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala GERD yang parah atau berkepanjangan.

Kesimpulan

Permen karet, dengan cara kerja yang sederhana, ternyata menyimpan potensi untuk membantu meredakan gejala asam lambung dan GERD. Dengan memilih jenis permen karet yang tepat dan mengonsumsinya pada waktu yang disarankan, Anda dapat merasakan manfaatnya. Namun, tetap ingat bahwa permen karet hanyalah salah satu cara untuk meredakan gejala, bukan menyembuhkan sepenuhnya. Gaya hidup sehat dan konsultasi dokter tetap menjadi kunci utama dalam mengatasi GERD.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar