Dunia sepak bola kembali berduka. Edson Arantes do Nascimento, atau yang lebih dikenal sebagai Pele, sang legenda sepak bola dunia, telah menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat, 30 Desember 2022. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi para pecinta sepak bola di seluruh penjuru dunia. Pele meninggal dunia di usia 82 tahun di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paolo, setelah berjuang melawan kanker usus yang dideritanya.
Kepergian Pele bukan hanya kehilangan bagi dunia olahraga, namun juga sebuah kehilangan figur inspiratif. Pele bukan sekadar pemain bola, ia adalah simbol semangat, perjuangan, dan kerja keras dalam menggapai mimpi. Kisah hidupnya adalah potret ketekunan seorang anak dari keluarga kurang mampu yang berhasil menaklukkan dunia lewat bakat dan tekadnya.
Dari Anak Miskin Menjadi Sang Raja Lapangan Hijau
Lahir di Brazil pada 23 Oktober 1940, Pele tumbuh dalam keluarga sederhana. Untuk membantu perekonomian keluarga, ia rela bekerja sebagai pelayan di kedai teh. Kecintaannya pada sepak bola membawanya bergabung dengan klub lokal Bauru pada tahun 1952. Keterbatasan ekonomi tak menghalanginya. Ia bahkan harus mengikatkan koran bekas di kakinya sebagai alas, dan menggunakan buah jeruk sebagai bola karena tak mampu membeli sepatu dan bola sungguhan.
Also Read
Perjalanan karir Pele dimulai ketika ia lolos seleksi di klub Santos pada tahun 1956. Debutnya di klub tersebut terjadi pada 7 September 1957, dan langsung mencetak gol dalam kemenangan 7-1 atas Corinthians. Di usia muda, Pele menjelma menjadi bintang. Ia menjadi top scorer liga dan kemudian dipanggil memperkuat tim nasional Brazil.
Tiga Gelar Piala Dunia dan Julukan ‘O Rei’
Pele adalah bagian penting dari sejarah sepak bola Brazil. Ia membawa negaranya meraih gelar juara Piala Dunia FIFA sebanyak tiga kali: pada tahun 1958 di Swedia, 1962 di Chili, dan 1970 di Meksiko. Prestasi gemilangnya tersebut membuatnya dijuluki "O Rei," yang berarti sang raja.
Kehebatan Pele tak hanya terbatas pada torehan gol dan trofi. Ia dikenal memiliki kemampuan dribbling yang memukau, umpan akurat, serta naluri mencetak gol yang luar biasa. Gaya permainannya yang elegan dan kreatif menginspirasi banyak pemain sepak bola di seluruh dunia.
Setia pada Santos, Menolak Godaan Eropa
Meski banyak tawaran menggiurkan dari klub-klub raksasa Eropa, Pele memilih setia membela Santos selama periode 1956 hingga 1974. Ia baru pensiun dari sepak bola profesional pada tahun 1977. Loyalitasnya pada Santos menjadikannya legenda klub dan ikon sepak bola Brazil.
Pele: Lebih dari Sekadar Pemain Bola
Selepas pensiun, Pele tak berhenti berkarya. Ia merambah dunia hiburan dengan menjadi aktor film dan merilis album musik. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Jabatan sebagai Menteri Olahraga Brasil pada periode 1995-1998 dan menjadi duta besar PBB untuk UNESCO dan UNICEF menjadi bukti kepeduliannya terhadap isu sosial.
Pele adalah sosok multitalenta dan inspiratif. Ia menjadi simbol bagaimana kerja keras dan talenta dapat membawa seseorang meraih kesuksesan. Warisannya akan terus hidup dan menginspirasi generasi pesepak bola masa depan. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi dunia sepak bola, namun semangat dan jejaknya akan abadi dalam sejarah. Selamat jalan, Sang Raja!