Lagu-lagu Batak tak hanya kaya akan melodi yang khas, tapi juga menyimpan cerita yang menyentuh hati. Salah satunya adalah "Parumaen Napogos," lagu yang kini kembali populer di kalangan pecinta musik Batak, terutama mereka yang tengah merasakan getirnya perjuangan cinta. Lagu ini bukan sekadar tembang sendu, melainkan representasi dari pergulatan batin seorang anak dalam meyakinkan orang tua tentang pilihan hatinya.
"Parumaen Napogos," yang juga dikenal dengan judul aslinya "Jalo ma Inang," karya Anton Siallagan ini mengisahkan dilema seorang anak yang berjuang mendapatkan restu orang tua. Sang ibu, dengan pandangan tradisional, menginginkan menantu dari keluarga berada. Sementara itu, sang anak telah menemukan tambatan hati, seorang wanita yang bukan dari kalangan terpandang, namun memiliki hati yang tulus dan pemahaman mendalam tentang adat.
Lirik lagu ini begitu lugas menggambarkan ketidaksetujuan orang tua. Kalimat "Ada apa ibu/ Membuat kalian selalu diam padaku/ Setelah kalian tahu dia anak orang miskin/ Yang akan menjadi menantumu" membuka pintu pada konflik batin yang mendalam. Di balik nada sedih, tersirat sebuah pembelaan yang kuat. Sang anak berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa harta bukanlah segalanya. Kualitas diri dan pemahaman akan nilai-nilai keluarga jauh lebih berharga daripada sekadar status sosial.
Also Read
Pesan yang disampaikan lagu ini sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Masih banyak orang tua yang memandang materi sebagai tolok ukur kebahagiaan anak. Padahal, kebahagiaan sejati justru terletak pada keselarasan hati dan penerimaan apa adanya. Lirik "Untuk apa punya menantu orang kaya/ Kalau akhirnya berpisah juga/ Dia baik ibu, dia paham dengan adat ayah," adalah sebuah kritik tajam terhadap pandangan materialistis yang seringkali membutakan mata hati.
Menariknya, popularitas lagu ini tidak surut dimakan waktu. Justru sebaliknya, "Parumaen Napogos" semakin banyak di-cover oleh musisi-musisi muda di berbagai platform, terutama YouTube. Fenomena ini menunjukkan bahwa tema yang diangkat dalam lagu ini adalah tema universal yang terus relevan dari generasi ke generasi. Cerita tentang cinta yang diperjuangkan, tentang perbedaan pandangan antara orang tua dan anak, adalah kisah yang selalu menarik untuk disimak dan dirasakan.
"Parumaen Napogos" bukan sekadar lagu, melainkan sebuah refleksi tentang nilai-nilai keluarga, cinta, dan perjuangan untuk meraih kebahagiaan. Lagu ini mengajak kita untuk lebih bijak dalam memandang hubungan dan tidak mudah terjebak dalam pandangan sempit tentang status sosial. Melalui alunan nada sedihnya, lagu ini juga mengingatkan kita bahwa restu orang tua tetaplah penting, tetapi cinta yang tulus dan pemahaman yang dalam juga tidak bisa diabaikan. Jadi, apakah kamu termasuk salah satu yang merasakan makna mendalam dari lagu ini? Selamat mendengarkan dan meresapi setiap liriknya.