Sudirman Said, nama yang tak asing di kancah perpolitikan dan birokrasi Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah mengapresiasi langkah Partai Demokrat mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Sebagai tokoh yang dikenal dengan ketelitian dan integritasnya, sepak terjang Sudirman Said memang selalu menarik untuk disimak. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang profil, biodata, serta perjalanan karier mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini.
Lahir di Brebes, Tumbuh dengan Disiplin
Lahir di Brebes, Jawa Tengah, pada 16 April 1963, Sudirman Said dikenal sebagai sosok yang disiplin sejak kecil. Ketelitian dan keteguhan prinsip menjadi ciri khasnya, membentuk karakter yang membawanya meraih berbagai pencapaian. Pendidikan tinggi pun ditempuhnya di George Washington University, Amerika Serikat, dengan gelar Master of Business Administration (MBA) yang fokus pada Manajemen Sumber Daya Manusia.
Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Sudirman Said menikah dengan Astried Swastika pada 5 Juni 2016. Pernikahan ini memberinya tujuh orang anak, setelah sebelumnya menjadi duda dengan enam anak. Kehidupan rumah tangganya yang harmonis sering menjadi perhatian publik, di mana Astried kerap mendampingi Sudirman dalam berbagai kegiatan, termasuk saat kampanye Pilgub Jawa Tengah.
Also Read
Perjalanan Karier yang Cemerlang
Karier Sudirman Said terbentang dari sektor swasta hingga pemerintahan. Sebelum terjun ke dunia politik, ia aktif di berbagai organisasi, seperti Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) di mana ia menjabat sebagai ketua pada tahun 2001. Ia juga sempat menjabat sebagai Deputi Kepala Badan Pelaksana Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias.
Di sektor swasta, ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk. Keahliannya dalam bidang keuangan dan manajemen membawanya menjadi Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Kedinasan (Ikanas) Keuangan-STAN pada periode 2013-2016. Pada tahun 2014, ia diangkat sebagai Direktur Utama PT Pindad.
Menteri ESDM dan Jejak di Pemerintahan
Pada 27 Oktober 2014, Sudirman Said resmi menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Selama masa jabatannya, ia dikenal dengan komitmennya pada transparansi dan pemberantasan korupsi. Namun, ia kemudian digantikan oleh Archandra Tahar pada reshuffle kabinet tahun 2016.
Terjun ke Dunia Politik Praktis
Setelah meninggalkan kursi menteri, Sudirman Said mencoba peruntungannya di dunia politik praktis dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2018. Ia berpasangan dengan Ida Fauziyah. Meski tidak memenangkan kontestasi tersebut, langkah ini menunjukkan tekadnya untuk terus berkontribusi bagi bangsa.
Komisaris Transjakarta dan Kedekatan dengan Anies Baswedan
Pada 18 Maret 2022, Sudirman Said kembali dipercaya mengemban amanah sebagai Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), menggantikan Jaswandi. Penunjukan ini semakin menegaskan kedekatannya dengan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan. Keduanya pernah sama-sama menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, meski pada akhirnya mereka juga sama-sama terkena reshuffle.
Aktivis Anti Korupsi yang Berbeda
Sudirman Said dikenal sebagai aktivis anti korupsi, namun ia memiliki gaya yang berbeda dengan aktivis pada umumnya. Ia lebih menekankan pada transparansi dan akuntabilitas keuangan, baik di lembaga pemerintahan maupun swasta. Sikapnya ini menjadikannya sosok yang dihormati dan didengar dalam berbagai forum diskusi terkait tata kelola keuangan yang bersih.
Penutup
Perjalanan karier Sudirman Said mencerminkan dedikasi dan komitmennya terhadap perbaikan bangsa. Dari seorang menteri hingga komisaris perusahaan transportasi, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan integritas dan prinsip yang kuat. Kehadirannya di dunia politik dan birokrasi terus menjadi sorotan, dan kiprahnya selalu dinanti untuk kemajuan Indonesia.