Musim pancaroba seringkali membawa serta berbagai penyakit, salah satunya flu. Gejala seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan batuk tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu obat yang kerap menjadi pilihan untuk meredakan gejala-gejala tersebut adalah Paratusin. Namun, sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya, ada baiknya kita mengenal lebih dalam tentang obat ini.
Paratusin merupakan obat yang dijual bebas di apotek dan diformulasikan untuk mengatasi gejala flu. Kandungan dalam Paratusin bekerja meredakan demam, mengurangi nyeri kepala, melegakan hidung tersumbat, serta menekan batuk dan bersin. Namun, perlu diingat bahwa obat ini tidak menyembuhkan penyebab flu, melainkan hanya meredakan gejalanya.
Dosis Paratusin yang Dianjurkan
Penting untuk mengonsumsi Paratusin sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Dosis yang tepat akan membantu obat bekerja efektif dan meminimalkan risiko efek samping. Berikut dosis Paratusin yang umum direkomendasikan:
Also Read
- Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6 hingga 12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari.
Perlu diperhatikan bahwa dosis di atas adalah dosis umum dan dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi dan rekomendasi dokter. Oleh karena itu, selalu bijak untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat apapun, termasuk Paratusin.
Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
Seperti halnya obat-obatan lain, Paratusin juga memiliki potensi efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi Paratusin antara lain:
- Mengantuk: Efek mengantuk bisa menjadi masalah, terutama jika Anda perlu mengendarai kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan.
- Gangguan Pencernaan: Beberapa orang mungkin mengalami masalah pencernaan seperti mual atau sakit perut.
- Kesulitan Tidur: Meskipun efek mengantuk sering terjadi, beberapa orang justru dapat mengalami kesulitan tidur setelah mengonsumsi Paratusin.
- Gelisah dan Tremor: Efek samping ini memang jarang, namun penting untuk diperhatikan.
- Mulut Kering: Mulut kering juga bisa menjadi salah satu efek samping Paratusin.
- Kerusakan Hati (Penggunaan Jangka Panjang): Penggunaan Paratusin dalam dosis tinggi dan jangka panjang dapat berisiko merusak fungsi hati.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa efek samping di atas setelah mengonsumsi Paratusin, segera konsultasikan dengan dokter.
Harga dan Ketersediaan Paratusin
Paratusin umumnya mudah ditemukan di apotek-apotek terdekat. Harganya juga relatif terjangkau, berkisar sekitar Rp 17.000 per strip, dengan isi 10 tablet. Namun, harga ini bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi dan kebijakan apotek masing-masing.
Pentingnya Konsultasi Dokter
Meskipun Paratusin dijual bebas, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Dokter dapat memberikan penilaian yang lebih akurat mengenai kondisi kesehatan Anda dan merekomendasikan pengobatan yang paling tepat. Terlebih lagi jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.
Kesimpulan
Paratusin dapat menjadi pilihan untuk meredakan gejala flu. Namun, penting untuk mengonsumsinya sesuai dosis yang dianjurkan dan memahami potensi efek samping yang mungkin terjadi. Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun adalah langkah yang bijak untuk menjaga kesehatan Anda. Jangan lupa juga untuk menerapkan pola hidup sehat dengan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat pemulihan dari flu.