Kasus Melly Goeslaw yang menjalani operasi bariatrik baru-baru ini memicu rasa ingin tahu publik. Sebenarnya, apa itu operasi bariatrik dan kenapa banyak orang, termasuk para pesohor, memilih prosedur ini? Mari kita bedah tuntas, bukan hanya soal tren, tapi juga dari sisi medis dan pertimbangan penting lainnya.
Operasi bariatrik, atau yang juga dikenal sebagai operasi penurunan berat badan, bukanlah solusi instan untuk mengatasi obesitas. Ini adalah prosedur medis serius yang umumnya ditujukan untuk individu dengan obesitas parah, di mana metode lain seperti diet dan olahraga sudah tidak lagi efektif. Kondisi obesitas ekstrem bukan hanya persoalan penampilan, tetapi juga membuka pintu bagi berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan hipertensi.
Bagaimana Operasi Bariatrik Bekerja?
Prinsip utama operasi bariatrik adalah membatasi jumlah makanan yang bisa ditampung lambung dan/atau mengurangi penyerapan nutrisi oleh tubuh. Ada beberapa jenis prosedur yang umum dilakukan:
Also Read
- Gastric Bypass: Prosedur ini membagi lambung menjadi dua bagian dan memotong usus halus, sehingga jalur pencernaan menjadi lebih pendek. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah makanan yang bisa ditampung dan membatasi penyerapan kalori.
- Sleeve Gastrectomy: Dalam prosedur ini, sekitar 80% bagian lambung dipotong. Lambung yang tersisa menjadi lebih kecil sehingga pasien akan merasa kenyang lebih cepat.
- Adjustable Gastric Banding: Dokter akan memasang cincin khusus di sekitar bagian atas lambung. Cincin ini dapat disesuaikan untuk mengatur seberapa besar makanan yang dapat masuk ke lambung.
- Biliopancreatic Diversion with Duodenal Switch: Prosedur yang lebih kompleks ini melibatkan pemotongan lambung dan menghubungkan kembali bagian usus halus. Meski efektif, prosedur ini berisiko menyebabkan kekurangan gizi.
Manfaat Operasi Bariatrik Lebih dari Sekadar Berat Badan Turun
Selain penurunan berat badan yang signifikan dan tahan lama, operasi bariatrik juga membawa sejumlah manfaat kesehatan lain, antara lain:
- Harapan Hidup Meningkat: Studi menunjukkan bahwa penderita obesitas yang menjalani operasi bariatrik memiliki angka harapan hidup lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
- Pencegahan Penyakit: Risiko penyakit seperti diabetes, asam lambung, kolesterol tinggi, dan lainnya dapat ditekan.
- Kesehatan Mental Lebih Baik: Kepercayaan diri meningkat, dan gejala depresi akibat masalah berat badan bisa berkurang.
Risiko dan Pertimbangan Sebelum Memutuskan Operasi
Operasi bariatrik bukan tanpa risiko. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
- Komplikasi Bedah: Kebocoran lambung atau usus, penyempitan saluran pencernaan, dan infeksi pada luka operasi.
- Kekurangan Gizi: Terutama pada prosedur yang melibatkan perubahan jalur pencernaan. Pasien perlu mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral seumur hidup.
- Perubahan Gaya Hidup: Setelah operasi, pasien perlu mengubah pola makan dan gaya hidup secara drastis. Ini membutuhkan komitmen dan disiplin yang tinggi.
- Biaya yang Tidak Sedikit: Biaya operasi bariatrik cukup mahal. Di Indonesia, biayanya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, belum termasuk biaya konsultasi dan perawatan lanjutan.
Kesimpulan: Bukan Solusi Ajaib, Tapi Pilihan Serius
Operasi bariatrik adalah prosedur medis yang kompleks dan bukan solusi ajaib untuk menurunkan berat badan. Ini adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan matang-matang, dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya. Keputusan untuk menjalani operasi bariatrik sebaiknya diambil setelah berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi.
Bagi mereka yang berjuang melawan obesitas parah, operasi bariatrik dapat menjadi jalan keluar. Namun, operasi ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari komitmen untuk menjalani gaya hidup sehat dan teratur. Jangan terpaku pada tren selebriti, tetapi fokus pada kesehatan diri dan konsultasikan dengan ahlinya sebelum mengambil keputusan besar ini.