Momen Lebaran memang tak lengkap tanpa alunan lagu-lagu khas yang membangkitkan suasana. Di antara sekian banyak lagu Lebaran, ada satu yang selalu berhasil membawa kita bernostalgia, yaitu "Suasana Hari Raya" yang dinyanyikan oleh Anuar Zain dan Ellina. Lagu ini bukan hanya sekadar lantunan melodi, tapi juga potret hangat perayaan Idulfitri yang begitu dekat di hati.
Lagu Lawas yang Tetap Relevan
Mungkin banyak yang belum tahu, lagu "Suasana Hari Raya" ini sudah cukup berumur, sekitar 40 tahun sejak pertama kali dirilis. Namun, popularitasnya tak pernah pudar, bahkan terus didengarkan setiap kali menjelang Lebaran. Kenapa? Karena liriknya begitu relatable dengan pengalaman kita merayakan Idulfitri.
Lagu ini dengan lugas menggambarkan bagaimana suasana suka cita setelah sebulan berpuasa, kembalinya perantau ke kampung halaman, kebahagiaan orang tua, hingga tradisi saling bermaafan dan mengunjungi sanak saudara. Semua momen berharga itu terangkum dalam lirik yang sederhana namun menyentuh.
Also Read
Merayakan Tradisi Lewat Lirik
Mari kita bedah lebih dalam lagi, lirik lagu ini benar-benar seperti cerminan perayaan Lebaran di Indonesia dan juga Malaysia. Bait-bait seperti, "Anak muda di rantauan semuanya pulang ke desa / Ibu dan ayah keriangan, bersyukur tak terkira" sangat menggambarkan betapa pentingnya momen mudik dan berkumpul bersama keluarga.
Kemudian, lirik yang menyebutkan "Bertukar senyuman dan salam, ziarah-menziarahi / Tutur dan kata yang sopan, saling memaafkan" mengingatkan kita akan esensi Idulfitri sebagai hari kemenangan, momen untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi.
Tak hanya itu, lagu ini juga menyinggung tentang hidangan khas Lebaran seperti, "Kuih dan muih beranika macam / Makanlah, jangan hanya dipandang / Ketupat rendang sila nikmati". Baris ini bukan hanya sekadar mengajak kita untuk menikmati hidangan Lebaran, tapi juga menghadirkan gambaran jelas tentang kehangatan di meja makan saat Lebaran.
Lucunya, lagu ini juga menyentil tentang "Asyik bersembang pakcik dan makcik / Hai, duit Raya lupa nak diberi". Lirik ini membawa kita tersenyum karena memang begitulah adanya, terkadang saking asiknya bersilaturahmi, kita sampai lupa momen bagi-bagi THR.
Lebih dari Sekadar Lagu
"Suasana Hari Raya" bukan hanya sekadar lagu Lebaran, tapi juga representasi dari nilai-nilai yang kita junjung tinggi saat Idulfitri. Lagu ini mengingatkan kita tentang pentingnya keluarga, silaturahmi, tradisi, dan kebahagiaan sederhana yang bisa kita temukan dalam momen Lebaran.
Jadi, sambil mempersiapkan diri menyambut Lebaran, jangan lupa putar lagu ini dan biarkan nostalgia membawa kita kembali ke momen-momen indah bersama keluarga. Lagu ini adalah bukti bahwa beberapa hal, seperti kehangatan keluarga dan tradisi Lebaran, tak akan pernah lekang oleh waktu. "Suasana Hari Raya" adalah soundtrack abadi untuk momen Lebaran kita.