Pandemi memang menghantam banyak bisnis, tapi tidak bagi Netflix. Platform streaming ini justru melesat bagai roket, menjadi hiburan andalan di kala lockdown. Tapi, pernahkah kita bertanya, siapa sosok di balik kesuksesan Netflix ini? Jawabannya adalah Reed Hastings, seorang pengusaha visioner yang mengubah cara kita menikmati hiburan.
Dari Matematika Hingga Streaming Raksasa
Wilmot Reed Hastings, Jr., lahir di Boston pada tahun 1960. Ia bukan berasal dari dunia perfilman atau teknologi hiburan. Pendidikan awalnya justru berakar pada matematika, diselesaikannya di Bowdoin College pada tahun 1983. Setelahnya, ia sempat mengabdi di Korps Marinir AS dan menjadi pengajar matematika di Eswatini sebelum akhirnya kembali ke Amerika untuk mengejar gelar magister ilmu komputer di Universitas Stanford.
Perjalanan karier Hastings kemudian membawanya ke dunia pengembangan perangkat lunak. Ia mendirikan Pure Software, yang kemudian dijual pada tahun 1997. Di tahun yang sama, ide revolusioner muncul: layanan langganan film berbasis internet. Ide ini tercetus akibat denda keterlambatan pengembalian kaset video yang dialaminya. Sebuah kejadian kecil, yang akhirnya melahirkan raksasa hiburan digital.
Also Read
Kelahiran Netflix dan Transformasi Model Bisnis
Bersama Marc Randolph, Hastings mendirikan Netflix pada tahun 1997 di California. Awalnya, mereka fokus pada pengiriman DVD melalui pos. Pelanggan bisa menyewa DVD selama tujuh hari. Namun, pada Desember 1999, model bisnis berubah. Pelanggan kini bisa membayar biaya bulanan tetap untuk menyewa DVD dalam jumlah tak terbatas. Perubahan ini menjadi kunci pertumbuhan awal Netflix.
Hastings tidak berhenti di situ. Ia terus memperluas Netflix melalui kemitraan dengan studio film dan strategi pemasaran yang agresif. Netflix mulai menghadirkan beragam konten, mulai dari film indie hingga dokumenter, yang tak tersedia di platform lain. Pada 2007, mereka berhasil mengirimkan lebih dari satu miliar DVD.
Namun, perubahan besar terjadi ketika Netflix meluncurkan layanan streaming pada 2007. Langkah ini mengubah lanskap industri hiburan selamanya. Pengguna kini bisa menikmati film dan acara TV kapan saja, di mana saja, melalui internet. Sempat ada goncangan ketika Hastings mencoba menaikkan harga dan memisahkan layanan DVD menjadi Qwikster, namun rencana itu dibatalkan karena penolakan pelanggan.
Dari House of Cards Hingga Kekayaan Miliaran Dolar
Puncak kebangkitan Netflix terjadi ketika mereka mulai memproduksi konten original. Pada 2013, serial "House of Cards" hadir dan meraih kesuksesan besar, menjadi game changer bagi Netflix. Sejak saat itu, Netflix terus berkembang, menghasilkan pendapatan signifikan dan menjadi salah satu platform streaming paling dominan di dunia.
Hingga kini, Reed Hastings terus memimpin Netflix. Pada kuartal keempat tahun 2020, Netflix mencatatkan peningkatan pendapatan 24 persen menjadi $6,6 miliar dengan laba $542 juta. Kekayaan pribadinya diperkirakan mencapai $6,2 miliar, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia. Ia juga menduduki peringkat kelima dalam daftar Innovative Leaders 2019 versi Forbes dan masuk dalam daftar Forbes 400 tahun 2021 di peringkat ke-188.
Lebih dari Sekadar Platform Streaming
Kisah Reed Hastings dan Netflix adalah lebih dari sekadar cerita tentang kesuksesan bisnis. Ini adalah kisah tentang inovasi, adaptasi, dan keberanian untuk mengubah status quo. Hastings telah menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan eksekusi yang tepat, sebuah ide sederhana bisa bertransformasi menjadi kekuatan yang mengubah dunia. Netflix bukan hanya platform streaming, tapi juga cerminan dari seorang pengusaha visioner yang tidak takut untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Dia adalah bukti bahwa kegagalan kecil, seperti denda keterlambatan, bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa.