Mokondo: Lebih dari Sekadar ‘Gak Modal’, Ini yang Perlu Dipahami

Annisa Ramadhani

Serba Serbi Kehidupan

Istilah-istilah baru dalam bahasa gaul seolah tak pernah berhenti bermunculan, terutama di era media sosial. Salah satu yang cukup sering terdengar adalah "mokondo". Mungkin sebagian dari kita sudah familiar, namun tak sedikit pula yang masih bertanya-tanya, apa sebenarnya arti dari istilah ini?

Mokondo: Bukan Sekadar Soal Uang

Secara sederhana, "mokondo" sering diartikan sebagai seseorang yang tak mau keluar modal atau bahasa kasarnya, "gak modal". Istilah ini biasanya ditujukan kepada laki-laki yang dianggap hanya mau memanfaatkan orang lain, terutama dalam hubungan percintaan. Jika ditarik lebih jauh, "mokondo" menggambarkan seseorang yang maunya gratisan, selalu mengharapkan orang lain menanggung semua pengeluaran.

Namun, apakah "mokondo" hanya soal uang? Lebih dari itu, istilah ini juga menyentil soal tanggung jawab dan kemandirian. Ketika seorang laki-laki disebut "mokondo", ini bukan hanya soal ia tidak punya uang. Ini lebih tentang mentalitas dan sikapnya yang cenderung pasif, bergantung, dan enggan berkontribusi dalam hubungan.

Lebih Dalam dari Sekadar "Traktir"

Dalam konteks pacaran, seorang pria yang dicap "mokondo" biasanya tidak mau mengeluarkan uang untuk kencan, bahkan cenderung mengharapkan si perempuan yang menanggung semua biaya. Ini bukan hanya soal hitung-hitungan keuangan, tapi lebih pada nilai-nilai yang dijunjung dalam sebuah hubungan. Saling memberi dan menerima, berbagi beban, serta menunjukkan kepedulian adalah hal-hal mendasar yang seharusnya ada dalam sebuah relasi.

Seorang pria yang "mokondo" seringkali dianggap tidak memiliki inisiatif dan kurang menghargai pasangannya. Ia cenderung menerima tanpa memberikan, mengambil tanpa berkorban. Pola relasi seperti ini jelas tidak sehat dan bisa merusak kepercayaan serta keharmonisan dalam hubungan.

Bukan Singkatan, Tapi Representasi Sikap

Meskipun ada beberapa spekulasi bahwa "mokondo" adalah sebuah singkatan, esensi dari istilah ini tetap sama. Ia merepresentasikan sikap laki-laki yang tidak bertanggung jawab secara finansial maupun emosional. Penggunaan istilah ini menjadi semacam pengingat bagi para pria di luar sana untuk tidak menjadi beban bagi orang lain, khususnya perempuan.

Pesan Tersembunyi di Balik Kata "Mokondo"

"Mokondo" bukan hanya sekadar istilah gaul yang sedang tren. Lebih dari itu, ia adalah kritikan terhadap sikap laki-laki yang tidak mandiri dan cenderung memanfaatkan orang lain. Istilah ini mengingatkan kita bahwa dalam hubungan, baik itu pertemanan maupun percintaan, dibutuhkan keseimbangan, saling menghargai, dan kesediaan untuk berkontribusi.

Jadi, jangan hanya terpaku pada arti "gak modal" secara harfiah. Lebih penting lagi untuk memahami pesan yang tersirat di balik istilah "mokondo", yaitu tentang pentingnya tanggung jawab, kemandirian, dan saling menghargai dalam setiap interaksi sosial.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar