Piala Dunia, pesta sepak bola terakbar, selalu menyuguhkan cerita menarik di luar lapangan hijau. Bukan hanya soal taktik dan drama pertandingan, tapi juga mitos-mitos yang terus hidup di kalangan penggemar. Dari kutukan juara bertahan hingga peringkat FIFA yang tak menjamin gelar juara, inilah beberapa mitos populer yang kerap menghantui turnamen empat tahunan ini.
Eropa dan Kutukan Benua Amerika
Mitos ini mungkin terdengar klasik, tapi nyatanya masih dipercaya sebagian penggemar. Katanya, tim-tim Eropa sulit meraih juara Piala Dunia jika turnamen digelar di benua Amerika. Sejarah mencatat beberapa kali final yang memperkuat mitos ini. Misalnya, pada Piala Dunia 1962 di Chili, Cekoslovakia takluk dari Brasil. Kemudian, di Meksiko 1970 dan 1986, tim Eropa juga gagal membawa pulang trofi. Apakah ini sekadar kebetulan atau memang ada faktor lain?
Kutukan Trofi 1966 untuk Inggris
Inggris pernah menjadi juara Piala Dunia pada tahun 1966. Namun, kemenangan itu diwarnai kontroversi gol hantu Geoff Hurst. Kabarnya, Jerman Barat yang merasa dirugikan kemudian melontarkan kutukan. Mereka mengutuk Inggris agar tak pernah juara Piala Dunia lagi. Dan faktanya, hingga kini, Inggris masih berjuang untuk mengakhiri puasa gelar juara. Apakah ini hanya mitos atau ada faktor psikologis yang membebani The Three Lions?
Also Read
Ranking FIFA dan Juara Piala Dunia, Benarkah Berkaitan?
Mitos lain yang cukup populer adalah peringkat 1 FIFA tak akan pernah juara Piala Dunia. Ini bukan sekadar omongan kosong. Pada Piala Dunia 2018, Jerman yang merupakan tim ranking 1 FIFA, justru gagal total. Begitu juga Spanyol pada 2014 dan Brasil pada 2010. Mereka semua gagal menjadi juara meski menduduki peringkat teratas FIFA. Apakah ini berarti ranking FIFA tidak terlalu berpengaruh di Piala Dunia? Atau justru ada tekanan psikologis yang lebih besar bagi tim-tim yang berada di puncak?
Kutukan Juara Piala Konfederasi
Piala Konfederasi sering dianggap sebagai pemanasan untuk Piala Dunia. Namun, ada mitos yang mengatakan juara Piala Konfederasi justru tidak akan berjaya di Piala Dunia. Brasil, yang beberapa kali juara Piala Konfederasi, selalu gagal meraih gelar juara di Piala Dunia setelahnya. Apakah ini pertanda bahwa ada "harga" yang harus dibayar setelah memenangkan Piala Konfederasi?
Mitos Lain yang Menarik:
Selain mitos-mitos di atas, ada beberapa mitos lain yang juga beredar. Misalnya, Brasil dikabarkan tidak akan juara jika kiper utamanya berkulit hitam, atau tidak akan juara jika menjadi tuan rumah. Mitos-mitos ini, meski terdengar aneh, menambah warna dan misteri di balik perhelatan Piala Dunia.
Lebih Dari Sekadar Mitos
Mitos-mitos Piala Dunia ini, terlepas dari benar atau tidaknya, menjadi bagian dari drama dan intrik yang membuat turnamen ini semakin menarik. Ia menghadirkan dimensi lain dalam sepak bola, di mana faktor-faktor di luar teknis pertandingan pun ikut berpengaruh. Mitos-mitos ini bisa jadi memunculkan tekanan psikologis bagi tim-tim tertentu. Atau justru menjadi motivasi untuk mematahkan mitos yang ada. Yang pasti, perbincangan tentang mitos-mitos ini akan selalu hidup di setiap gelaran Piala Dunia.