Mitos Bunga Melati Pengantin: Benarkah Bikin Enteng Jodoh atau Sekadar Tradisi?

Sarah Oktaviani

Serba Serbi Kehidupan

Di tengah riuhnya pesta pernikahan, seringkali ada cerita unik yang menyertai, salah satunya mitos soal bunga melati pengantin. Konon, mengambil bunga melati dari hiasan pengantin, terutama tanpa sepengetahuan mereka, bisa membawa berkah enteng jodoh. Benarkah demikian?

Tradisi yang Melekat di Masyarakat Jawa

Mitos ini, khususnya populer di kalangan masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, melibatkan aksi ‘mencuri’ bunga melati. Bukan sekadar bunga biasa, melainkan melati yang menghiasi keris pengantin pria atau sanggul pengantin wanita. Bahkan, tak jarang kembang kantil yang ada di ujung rangkaian bunga turut serta diambil.

Melati, dengan aroma harum dan makna kesucian, ketulusan, serta kerendahan hati, dipercaya menjadi simbol yang baik untuk kehidupan pernikahan. Begitu pula dengan kembang kantil yang melambangkan ingatan dan hubungan erat. Filosofi ini yang kemudian diyakini sebagai representasi kesetiaan dan kelanggengan dalam pernikahan, dan dipercaya bisa menular pada siapa saja yang mengambilnya.

Logika vs. Kepercayaan

Namun, di balik mitos yang berkembang, sulit menemukan penjelasan logis yang mendukung kebenarannya. Ini lebih merupakan kepercayaan yang turun temurun, yang akhirnya membuat banyak wanita lajang rela melakukan aksi ‘mencuri’ demi harapan mendapatkan jodoh.

Di satu sisi, tradisi ini memang terkesan meresahkan dan kurang etis. Mengambil properti pengantin tanpa izin, apalagi dilakukan secara diam-diam, bisa merusak momen sakral mereka. Alih-alih membawa keberuntungan, tindakan ini justru bisa menciderai kebahagiaan orang lain.

Etika di Balik Tradisi

Jika memang ada keinginan untuk mengikuti mitos ini, ada baiknya kita mengubah pendekatan. Daripada mencuri, kenapa tidak mencoba untuk meminta izin terlebih dahulu kepada pengantin? Dengan meminta izin, kita tidak hanya menghormati mereka sebagai pemilik acara, tetapi juga menghargai nilai-nilai kesopanan dan etika.

Lebih dari Sekadar Mitos

Terlepas dari benar atau tidaknya mitos ini, ada baiknya kita merenungkan kembali apa makna sesungguhnya. Mungkin, mitos ini bukan soal bunga melati, melainkan tentang harapan dan keyakinan pada diri sendiri untuk menemukan pasangan hidup.

Alih-alih bergantung pada mitos, ada baiknya kita fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti meningkatkan kualitas diri, memperluas pergaulan, dan tentunya berdoa. Memiliki harapan dan keyakinan memang penting, tetapi jangan sampai melupakan etika dan merusak kebahagiaan orang lain.

Baca Juga

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Tinggalkan komentar