Surabaya, Jawa Timur – Kabar bohong atau hoaks kembali menghantui masyarakat, kali ini dengan target minuman saset merek "Asli Otentik" yang diklaim sebagai minuman keras dan menyasar anak-anak. Pesan berantai yang viral di grup-grup WhatsApp Surabaya, lengkap dengan nama Puskesmas Tanah Kali Kedinding seolah menjadi legitimasi, membuat resah para orang tua dan pendidik. Namun, setelah ditelusuri, informasi ini ternyata palsu.
Awal Mula Kepanikan
Pesan berantai yang beredar, berisi imbauan untuk merampas minuman saset merek "Asli Otentik" yang dikonsumsi anak-anak karena dianggap sebagai minuman keras yang dijual bebas. Pesan tersebut juga mencantumkan nama Puskesmas Tanah Kali Kedinding, yang kemudian memicu kepanikan dan kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Investigasi dan Fakta yang Terungkap
Dinas Kesehatan Kota Surabaya bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Kota Surabaya bergerak cepat menindaklanjuti kabar yang meresahkan ini. Hasil investigasi menunjukkan bahwa minuman saset "Asli Otentik" tidak terdaftar, tidak memiliki izin edar, dan bukan merupakan produk dari perusahaan yang tercantum dalam kemasan, yaitu Orang Tua Group. Praktik ini jelas melanggar hukum, dan merugikan produsen yang namanya dicatut.
Also Read
Penyebaran Hoaks dan Modus Operandi
Diduga, minuman saset "Asli Otentik" dipromosikan dan diedarkan melalui media sosial oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka menyasar anak-anak sebagai target utama, memanfaatkan kepolosan dan rasa ingin tahu mereka. Motif di balik penyebaran hoaks ini belum jelas, namun dampaknya sangat meresahkan dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Orang Tua Group Ambil Tindakan Hukum
Sebagai pihak yang dirugikan, Orang Tua Group telah melaporkan kasus ini ke BPOM RI. Selain itu, perusahaan juga dikabarkan telah menempuh jalur hukum untuk menindak tegas pelaku penyebaran hoaks dan pemalsuan produk ini. Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pentingnya Literasi Media dan Kewaspadaan
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya literasi media dan kewaspadaan dalam menerima informasi yang beredar di media sosial, terutama pesan-pesan berantai. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi kebenarannya dan selalu melakukan pengecekan fakta terlebih dahulu. Selain itu, orang tua juga diharapkan untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka, serta memberikan pemahaman mengenai bahaya hoaks dan produk-produk yang tidak jelas asal-usulnya.
Penutup
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang bagaimana informasi yang salah dapat menimbulkan kepanikan dan keresahan. Masyarakat harus lebih kritis dan berhati-hati dalam menyikapi setiap informasi yang beredar, serta tidak mudah terprovokasi oleh hoaks. Pihak berwajib juga harus menindak tegas pelaku penyebaran hoaks dan pemalsuan produk, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Kewaspadaan dan kehati-hatian adalah kunci untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat dari dampak negatif hoaks.