Lagu "Purnama Merindu" yang dipopulerkan oleh penyanyi Malaysia, Siti Nurhaliza, bukan sekadar melodi yang mendayu-dayu. Lebih dari itu, lagu ini adalah sebuah pengungkapan emosi yang mendalam tentang kerinduan. Liriknya yang sederhana namun sarat makna mampu menyentuh hati siapa saja yang pernah merasakan betapa dahsyatnya kekuatan rindu.
Lagu ini dibuka dengan pertanyaan retoris yang mencerminkan keraguan dan ketidakpastian. "Ataukah hanya dibibir saja, ataukah sekadar hanya lakonan?" Pertanyaan ini seolah menggambarkan bahwa kerinduan yang dirasakan tak selalu mendapatkan respons yang diharapkan. Ada kekhawatiran bahwa perasaan itu hanya sepihak, atau bahkan palsu.
Kemudian, lirik berpindah ke gambaran alam yang syahdu. "Bintang berkelipan dan juga awan" seakan menjadi saksi bisu dari gejolak hati yang sedang merindu. Di tengah keindahan malam, sang perindu menyampaikan permohonannya, "Aku meminta pada yang ada, aku merindu pada yang kasih." Ini bukan sekadar rindu biasa, melainkan sebuah kerinduan yang mendalam dan tulus, yang ditujukan pada sosok terkasih.
Also Read
Penggunaan metafora "bila embun pun datang bintang purnama" semakin memperkuat nuansa kesendirian. Bulan purnama yang seharusnya menjadi simbol keindahan dan kehangatan, justru terasa kontras dengan kesepian yang dirasakan. "Tinggallah aku sendirian bertemankan malam sepi" adalah puncak dari perasaan terasing dan terabaikan yang dilukiskan dalam lagu ini.
Namun, apa yang membuat "Purnama Merindu" begitu mengena di hati pendengarnya? Salah satunya adalah karena liriknya yang universal. Setiap orang pasti pernah merasakan rindu, entah itu pada pasangan, keluarga, sahabat, atau bahkan kampung halaman. Lagu ini mampu merangkum semua rasa rindu tersebut dalam satu kesatuan yang utuh.
Lebih dari itu, "Purnama Merindu" juga menggambarkan bagaimana rindu bisa menjadi kekuatan sekaligus kelemahan. Di satu sisi, rindu bisa menjadi penguat hubungan dan perekat kasih sayang. Namun, di sisi lain, rindu juga bisa membawa kesedihan dan kepedihan, terutama ketika tidak terbalas. Lagu ini adalah refleksi jujur dari kompleksitas perasaan yang seringkali sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Jadi, "Purnama Merindu" bukan sekadar lagu cinta biasa. Ini adalah potret jujur tentang kerinduan yang dialami setiap manusia, dengan segala kompleksitas dan nuansa emosionalnya. Lagu ini mengingatkan kita bahwa rindu adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, dan bahwa melalui rindu, kita belajar untuk menghargai orang-orang yang kita cintai. Pesan yang disampaikan melalui lirik dan alunan musiknya menjadikan "Purnama Merindu" lagu yang tetap relevan dan abadi di hati para penggemar musik.