"Ngopi masseh…" Lirik lagu yang belakangan ini akrab di telinga, terutama bagi pengguna TikTok. Kata "masseh" pun ikut terangkat dan menjadi bahasa gaul baru di platform tersebut. Tapi, tahukah kamu arti sebenarnya dari "masseh" ini? Bukan sekadar tren, kata ini ternyata punya makna dan sejarah yang menarik.
Asal-Usul "Masseh": Lebih dari Sekadar Tren TikTok
Jika ditelisik lebih dalam, "masseh" bukan kosakata baru yang tiba-tiba muncul. Kata ini berasal dari bahasa Jawa, dengan variasi pengucapan seperti "maszeh," "mazzeh," atau "msseh." Penggunaan kata ini sudah lumrah di kalangan masyarakat Jawa, khususnya dalam percakapan sehari-hari.
Sosok Mohammad Tholib, seorang pria asal Kediri, disebut-sebut sebagai salah satu orang yang mempopulerkan kata ini di TikTok. Ia kerap menggunakan "masseh" untuk menyapa teman-temannya, bahkan para penonton kontennya. Dari sini, gaung "masseh" semakin meluas dan menjadi tren di kalangan pengguna TikTok.
Also Read
Arti "Masseh": Sapaan untuk Kakak Lelaki yang Akrab
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "masseh" adalah sapaan untuk saudara laki-laki yang lebih tua. Dalam konteks budaya Jawa, "masseh" adalah panggilan yang menunjukkan rasa hormat sekaligus keakraban. Panggilan ini juga sering digunakan oleh istri kepada suaminya sebagai ungkapan sayang.
Namun, dalam perkembangannya, penggunaan "masseh" di TikTok menjadi lebih cair. Tidak terbatas hanya untuk laki-laki yang lebih tua, "masseh" juga bisa digunakan untuk menyapa teman sebaya atau bahkan orang yang baru dikenal. Intinya, kata ini membawa nuansa akrab dan hangat dalam sebuah percakapan.
Contoh Penggunaan "Masseh" dalam Konteks Kekinian
Di media sosial, khususnya TikTok, kita sering menemukan contoh penggunaan "masseh" seperti ini:
- "Masseh, lagi ngapain nih?" (Sebagai sapaan akrab)
- "Masseh, boleh minta tolong?" (Menunjukkan sopan santun)
- "Masseh, lihat deh ini lucu banget!" (Menarik perhatian dengan nada santai)
Penggunaan "masseh" kini tidak terbatas hanya pada percakapan lisan. Kata ini juga banyak digunakan dalam caption atau komentar di berbagai postingan media sosial. Hal ini menunjukkan betapa fleksibelnya "masseh" dalam beradaptasi dengan tren bahasa gaul di era digital.
Lebih dari Sekadar Kata: Kekuatan Bahasa dalam Tren Media Sosial
Fenomena viralnya kata "masseh" ini membuktikan bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman. Media sosial, khususnya TikTok, menjadi wadah bagi bahasa-bahasa lokal untuk unjuk gigi dan meraih popularitas. Dari sini, kita juga belajar bahwa setiap kata memiliki kekuatan dan cerita tersendiri. "Masseh", yang dulunya hanya sapaan akrab dalam lingkup masyarakat Jawa, kini telah menjadi bagian dari bahasa gaul yang digunakan oleh banyak orang di berbagai penjuru Indonesia. Ini adalah bukti bahwa bahasa adalah sesuatu yang hidup dan terus bergerak. Jadi, jangan kaget jika suatu hari nanti kamu juga ikut-ikutan menggunakan "masseh" dalam percakapan sehari-hari.