Pernah dengar istilah "maskara" berseliweran di TikTok, tapi bukan dalam konteks makeup? Jangan heran, kamu nggak sendirian! Dunia media sosial memang penuh kejutan, dan kali ini giliran istilah "maskara" yang mengalami pergeseran makna. Jika biasanya kita mengenal maskara sebagai produk kosmetik untuk mempercantik bulu mata, di TikTok, "maskara" justru jadi bahasa gaul untuk menyebut… mantan kekasih.
Kok bisa? Nah, inilah uniknya bahasa yang berkembang di jagat maya. Penggunaan kata "maskara" sebagai pengganti mantan ini muncul dari konten-konten video yang seringkali menceritakan kisah cinta masa lalu, lengkap dengan segala suka dan dukanya. Kreator konten biasanya akan membuat video dengan narasi atau caption seperti "this is about my mascara," lalu menceritakan bagaimana hubungan mereka dengan sang mantan. Kata "maskara" di sini jadi semacam kode, sebuah metafora untuk sosok yang pernah mengisi hati.
Maskara: Lebih dari Sekadar Kosmetik, Ini Soal Perasaan
Lebih dalam lagi, tren "maskara" ini nggak hanya sekadar mengganti kata mantan. Ia juga seringkali hadir dalam konteks move on atau membandingkan hubungan masa lalu dengan hubungan yang sekarang. Banyak konten yang menceritakan bagaimana mereka merasa lebih baik dan bahagia dengan pasangan baru, seolah-olah mereka telah menemukan "maskara" yang lebih baik dan sesuai dengan preferensi mereka.
Also Read
Maka dari itu, penggunaan "maskara" di sini juga nggak terlepas dari perasaan sakit hati, kekecewaan, hingga harapan akan hubungan yang lebih baik. Istilah ini menjadi wadah bagi para pengguna TikTok untuk berbagi pengalaman cinta mereka dengan cara yang lebih relatable dan kreatif.
Dampak Tren Bahasa Gaul di Media Sosial
Fenomena "maskara" ini sekali lagi membuktikan betapa dinamisnya bahasa di media sosial. Istilah-istilah baru terus bermunculan, seringkali dengan makna yang jauh berbeda dari arti sebenarnya. Hal ini tentu memiliki dampak, baik positif maupun negatif.
Di satu sisi, tren bahasa gaul ini membuat komunikasi di media sosial jadi lebih seru dan variatif. Ia juga menciptakan rasa kebersamaan di antara para pengguna, karena mereka merasa "in the loop" dan memahami bahasa yang sedang digunakan.
Namun, di sisi lain, tren bahasa gaul juga bisa menimbulkan kebingungan dan kesalahpahaman, terutama bagi mereka yang tidak mengikuti perkembangan di media sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mencari tahu makna dari istilah-istilah yang sedang viral, agar tidak terjadi miskomunikasi.
Jadi, lain kali kamu melihat atau mendengar kata "maskara" di TikTok, jangan langsung berpikir tentang riasan mata, ya. Ingat, "maskara" sekarang juga bisa berarti mantan. Media sosial memang tempat yang menarik untuk belajar dan memahami bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman. Selalu update dan bijaklah dalam menggunakan media sosial!