Lagu "Butterflies" dari Abe Parker memang bukan barang baru di telinga, terutama bagi pengguna media sosial. Popularitasnya yang melejit di TikTok membuktikan bahwa lagu ini punya daya tarik tersendiri. Bukan sekadar melodi yang catchy, liriknya yang puitis dan penuh makna mampu menyentuh sisi emosional pendengar, membawa kita larut dalam perasaan galau yang mendalam.
Inti dari lagu ini adalah pergulatan batin seseorang yang tengah dimabuk cinta. Namun, bukan cinta yang berbunga-bunga, melainkan cinta yang penuh keraguan dan ketidakpastian. Sang narator bertanya-tanya tentang perasaan orang yang dicintainya, sebuah pertanyaan yang mungkin pernah terlintas di benak kita semua: "Apakah aku satu-satunya yang merasakan kupu-kupu?" Pertanyaan ini menjadi representasi dari keraguan apakah perasaan yang ia rasakan berbalas atau hanya bertepuk sebelah tangan.
Metafora "kupu-kupu" yang digunakan di sini sangatlah tepat. Kupu-kupu sering dikaitkan dengan perasaan gugup dan bersemangat saat jatuh cinta, sensasi yang begitu familiar bagi siapa pun yang pernah merasakan getaran asmara. Namun, di balik keindahan itu, tersimpan pula kecemasan, sebuah pertanyaan besar: apakah perasaan ini akan terus ada atau justru akan menghilang?
Also Read
Selain itu, ada pula metafora "ngengat dalam nyala api". Jika kupu-kupu melambangkan perasaan bahagia, ngengat justru menggambarkan kerentanan dan risiko. Ngengat yang tertarik pada cahaya api, meskipun tahu akan bahaya yang mengintai, sama halnya dengan seseorang yang rela mempertaruhkan segalanya demi cinta, bahkan jika cinta tersebut tidak memberikan kepastian.
Ketidakpastian dalam hubungan inilah yang menjadi inti dari kegelisahan yang digambarkan dalam lagu ini. Lirik "Tidak tahu apa yang akan aku lakukan tanpamu/Dan itulah mengapa kamu tidak ada di sini dalam pelukanku" mencerminkan ketakutan akan kehilangan. Ketakutan ini begitu kuat, hingga membuat sang narator merasa bingung dan tak berdaya. Ia terjebak dalam pusaran harapan dan kekhawatiran, dilema yang sering kali kita temui dalam percintaan.
Lagu ini bukan hanya sekadar ungkapan perasaan galau biasa. Ia menggambarkan kompleksitas perasaan cinta, di mana harapan dan ketakutan berjalan beriringan. "Butterflies" adalah potret jujur tentang cinta yang tidak selalu manis dan indah, tetapi juga bisa penuh dengan keraguan dan kecemasan. Ia mengingatkan kita bahwa jatuh cinta adalah proses yang tidak selalu mudah, dan terkadang kita perlu menerima ketidakpastian yang menyertainya.
Namun, di balik kegalauan yang mendalam, lagu ini juga menyimpan pesan harapan. Meskipun ada ketakutan dan keraguan, tetap ada keinginan untuk mengetahui kebenaran, untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang menggantung. Harapan inilah yang membuat kita terus berjuang dalam cinta, meskipun terkadang terasa menyakitkan.
"Butterflies" dari Abe Parker adalah lagu yang mampu merangkum perasaan kompleks dalam sebuah hubungan. Ia bukan sekadar lagu untuk didengarkan saat galau, tetapi juga refleksi tentang bagaimana kita memaknai cinta dengan segala kerumitannya. Ia adalah pengingat bahwa cinta tidak selalu sempurna, namun selalu layak diperjuangkan.