Indonesia, negeri kaya budaya, juga menyimpan cerita mistis yang tak kalah menarik. Di antara beragam sosok gaib, dua hantu wanita berambut panjang, kuntilanak dan sundel bolong, seringkali bikin bulu kuduk merinding. Tapi, benarkah keduanya sama? Jangan sampai tertukar, ya! Mari kita bedah perbedaan keduanya, lengkap dengan sisi cerita yang mungkin belum banyak diketahui.
Kuntilanak, si "perempuan mati beranak," sering digambarkan sebagai sosok wanita cantik berbalut gaun putih, dengan rambut hitam legam yang terurai panjang. Kehadirannya selalu dibarengi dengan tawa melengking yang bisa membuat merinding. Konon, jika suara tawanya terdengar jauh, berarti ia berada dekat, begitu pula sebaliknya. Aroma aneh juga seringkali tercium saat kuntilanak ada di sekitar kita. Kisah tragisnya, seorang wanita yang meninggal saat atau setelah melahirkan, membuatnya bergentayangan mencari anak kecil yang dianggapnya sebagai buah hati sendiri. Bahkan, ia juga dikisahkan bisa menaruh hati pada pria, mengelus rambutnya saat terlelap di malam hari.
Lalu, bagaimana dengan sundel bolong? Namanya sendiri sudah cukup menjelaskan: "sundel" yang berarti pelacur, dan "bolong" yang berarti berlubang. Kisahnya berawal dari seorang wanita hamil yang mengalami tragedi mengerikan. Diperkosa dan dibunuh, jasadnya dikubur untuk menghilangkan jejak. Sundel bolong pun bangkit dari kubur, dengan lubang menganga di punggungnya bekas keluarnya jabang bayi. Dendam membara membuatnya bergentayangan mencari bayi-bayi yang baru lahir, sebagai bentuk pembalasan atas penderitaannya.
Also Read
Persamaan yang Mengecoh, Perbedaan yang Mendasar
Sekilas, keduanya memang tampak mirip. Sama-sama berwujud wanita dengan rambut panjang, berbalut kain putih, dan memiliki kisah tragis seputar kehamilan. Namun, di sinilah letak perbedaannya:
- Fisik: Kuntilanak tampil utuh, tanpa cacat fisik. Sedangkan sundel bolong memiliki lubang menganga di punggungnya, sebagai ciri khas yang membedakannya dengan kuntilanak. Lubang ini bukan sekadar tampilan seram, namun juga menjadi simbol penderitaan dan pembalasan dendamnya.
- Motif: Kuntilanak cenderung memiliki motif personal, mencari pengganti anak yang hilang atau mencari cinta dari pria. Sedangkan sundel bolong lebih didorong oleh dendam terhadap bayi-bayi yang dianggapnya merebut kebahagiaannya yang telah dirampas.
Lebih Dalam dari Sekadar Cerita Seram
Kisah kuntilanak dan sundel bolong bukan sekadar cerita mistis untuk menakut-nakuti anak kecil. Di baliknya, ada refleksi tentang sisi gelap kehidupan. Kuntilanak bisa jadi representasi perempuan yang mengalami kesedihan mendalam karena kehilangan anaknya, atau gambaran wanita yang terjebak dalam cinta yang tak terbalas. Sementara sundel bolong, menyiratkan tentang kejahatan dan ketidakadilan terhadap perempuan, juga potret muram tentang korban kekerasan seksual.
Dengan memahami perbedaan dan latar belakang kisah kedua makhluk halus ini, kita bisa melihat bahwa cerita mistis ini bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga cerminan nilai-nilai sosial dan budaya yang ada di masyarakat kita. Jadi, sudah bisa membedakan keduanya, kan? Jangan lagi tertukar, ya!