Lagu "Tatu" karya mendiang Didi Kempot, sang maestro campursari, bukan sekadar tembang patah hati biasa. Di balik melodi syahdu dan liriknya yang sederhana, tersimpan perasaan mendalam tentang kejujuran dalam mengungkapkan luka. Lagu ini sering didengarkan dan dinyanyikan oleh banyak orang, bahkan menjadi soundtrack berbagai momen galau, tapi apakah kita benar-benar memahami apa yang ingin disampaikan oleh "Tatu"?
Lirik "Opo aku salah yen aku kondo opo anane" yang berulang bak mantra, seolah menegaskan kegelisahan sang penyanyi. Ia mempertanyakan apakah salah jika ia mengungkapkan perasaannya apa adanya. Pertanyaan ini adalah inti dari lagu "Tatu". Bukan hanya sekadar meratapi kepergian kekasih, tapi juga sebuah refleksi tentang keberanian untuk jujur pada diri sendiri dan orang lain.
Kisah cinta yang diceritakan dalam "Tatu" memang berujung perpisahan. Luka yang mendalam tergambar dalam baris "Tapi masih kuat menahan luka yang ada di dada, perih rasanya jika ingat kamu, berat mengobatinya." Namun, di balik luka itu, ada tekad untuk tidak memendam sendiri. Sang penyanyi ingin berbagi, bahkan kepada orang yang kini berada di sisi mantan kekasihnya. Ia ingin orang itu tahu bagaimana kisah cinta mereka dulu, bagaimana ia mencintai dan kemudian terluka.
Also Read
Penting untuk kita pahami bahwa dalam "Tatu", tidak ada unsur balas dendam atau keinginan untuk merebut kembali. Yang ada adalah kebutuhan untuk didengar, untuk diakui bahwa rasa sakit itu nyata. Pesan ini relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Seringkali, kita cenderung menutupi kesedihan dan luka, takut dinilai lemah atau merepotkan. Padahal, berbagi perasaan adalah cara untuk memproses emosi dan mencari dukungan.
"Tatu" mengajarkan kita bahwa mengakui luka adalah langkah awal untuk penyembuhan. Kejujuran adalah fondasi penting dalam setiap hubungan. Meskipun patah hati itu menyakitkan, lagu ini mengingatkan bahwa kita punya hak untuk mengungkapkan perasaan kita. Bukan untuk menimbulkan masalah baru, tapi untuk membebaskan diri dari beban emosi yang dipendam.
Dengan membedah "Tatu", kita tidak hanya menikmati alunan musiknya yang khas, tapi juga belajar tentang pentingnya kejujuran, keberanian untuk berbagi rasa sakit, dan proses penyembuhan dari luka hati. Lagu ini bukan sekadar hiburan, tapi juga refleksi kehidupan yang sarat makna. "Tatu", lebih dari sekadar lagu, ia adalah suara hati yang berani jujur.