Bulan Ramadan tiba, dan pertanyaan seputar ibadah puasa pun kembali menghangat. Salah satu yang seringkali bikin bingung adalah soal berkumur, terutama saat berwudhu atau sikat gigi. Apakah kegiatan ini membatalkan puasa? Yuk, kita bedah tuntas!
Berkumur saat puasa pada dasarnya diperbolehkan, alias mubah, menurut pandangan beberapa ulama. Namun, kebolehan ini tidak tanpa syarat. Aktivitas berkumur yang biasa kita lakukan saat berwudhu memang disunnahkan, tetapi perlu diingat untuk tidak berlebihan. Maksud dari "tidak berlebihan" ini adalah menghindari al-mubalaghah, yaitu berkumur terlalu keras atau terlalu banyak air yang dimasukkan ke dalam mulut. Tujuannya adalah untuk mencegah air tertelan secara tidak sengaja, yang tentu saja bisa membatalkan puasa.
Lalu, bagaimana dengan berkumur saat sikat gigi di bulan puasa? Perlu kita ketahui, menggosok gigi memang dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, tetapi situasinya menjadi berbeda saat kita sedang berpuasa. Ulama seperti Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menyebutkan bahwa bersiwak (atau menggosok gigi) setelah waktu dzuhur termasuk salah satu hal yang makruh saat berpuasa.
Also Read
Kenapa makruh? Bukan karena membatalkan puasa, tetapi lebih kepada upaya menjaga kesempurnaan puasa itu sendiri. Menggosok gigi, apalagi dengan pasta gigi, dikhawatirkan dapat menimbulkan rasa segar yang berlebihan, dan bisa menimbulkan keinginan untuk menelan air atau bahkan pasta gigi tersebut. Meski tidak secara langsung membatalkan puasa, hal ini dianggap mengurangi kekhusyukan ibadah puasa.
Jadi, kesimpulan yang bisa kita ambil adalah, berkumur saat puasa, baik saat berwudhu maupun sikat gigi, hukumnya boleh dengan catatan tidak berlebihan dan dilakukan dengan hati-hati. Jika memungkinkan, kita bisa mengatur jadwal sikat gigi sebelum masuk waktu imsak atau setelah berbuka puasa untuk menghindari kemakruhan. Selain itu, tetaplah berhati-hati saat berkumur, pastikan tidak ada air yang tertelan.
Penting untuk selalu diingat bahwa esensi puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa. Dengan memahami aturan dan rambu-rambu ini, semoga ibadah puasa kita menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.