Pernahkah kamu mengalami situasi membingungkan saat merasa sudah suci dari hadas besar dengan mandi wajib, eh ternyata tak lama kemudian cairan mani kembali keluar? Tentu, kondisi ini bisa memunculkan pertanyaan besar, apakah kita perlu mengulang mandi wajib? Yuk, kita bedah lebih dalam persoalan ini, agar ibadah kita tetap terjaga dan kita pun tenang.
Mandi wajib, atau mandi junub, adalah ritual penting bagi umat Muslim untuk menyucikan diri dari hadas besar, termasuk setelah keluarnya air mani. Keluarnya mani, baik pada pria maupun wanita, mengharuskan kita untuk segera melakukan mandi wajib sebelum melaksanakan ibadah, seperti shalat. Niat yang tulus, "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’aala," menjadi kunci sahnya ritual ini.
Namun, bagaimana jika setelah mandi wajib, masih ada sisa cairan mani yang keluar? Apakah ini berarti mandi kita tidak sah dan harus diulang? Nah, di sinilah kita perlu memahami lebih dalam.
Also Read
Membedah Penyebab Keluarnya Mani Setelah Mandi Wajib
Penting untuk kita garis bawahi, keluarnya mani setelah mandi wajib tidak selalu berarti kita harus mengulangi seluruh prosesnya. Kuncinya terletak pada kondisi saat keluarnya cairan tersebut. Jika cairan mani keluar tanpa disertai syahwat yang baru, atau tanpa kenikmatan seperti saat pertama kali keluar, besar kemungkinan itu adalah sisa-sisa mani yang memang tertinggal dan baru keluar setelah kita mandi.
Analogi sederhananya, seperti kita menyiram tanaman. Setelah selesai disiram, kadang masih ada tetesan air yang keluar dari pot. Begitu pula dengan sisa mani, ia bisa jadi keluar karena terdorong oleh gerakan tubuh kita setelah mandi, atau karena memang belum sepenuhnya keluar saat proses mandi.
Tidak Perlu Mandi Wajib Lagi, Ini Solusinya
Lantas, apa yang harus kita lakukan jika mendapati kondisi seperti ini? Kabar baiknya, kita tidak perlu mengulang mandi wajib. Cukup dengan membersihkan bagian tubuh yang terkena cairan mani tersebut, lalu berwudhu kembali jika akan melaksanakan ibadah yang mengharuskan wudhu.
Hal ini sesuai dengan ajaran agama yang memberikan kemudahan, tasamuh, dalam urusan ibadah. Islam tidak mempersulit umatnya, melainkan memberikan solusi yang bijak dan sesuai dengan kondisi kita.
Memahami Hikmah di Balik Ajaran Ini
Dari sini kita bisa belajar bahwa agama Islam mengajarkan kita untuk selalu bersikap bijak dan tidak kaku. Dalam hal ibadah pun, kita perlu memahami illat atau alasan di balik suatu ketentuan. Dengan memahami alasan tersebut, kita akan lebih tenang dalam beribadah dan terhindar dari keragu-raguan yang tidak perlu.
Jadi, jangan panik jika mengalami kondisi ini ya, Moms. Tetaplah tenang dan lakukan sesuai dengan panduan yang ada. Semoga ibadah kita senantiasa diterima oleh Allah SWT.