Lagu "Golden Hour" dari JVKE bukan sekadar soundtrack yang viral di TikTok atau platform musik lainnya. Lebih dari itu, lagu ini adalah potret romansa yang dibalut melodi piano lembut, membawa pendengar ke dalam suasana senja yang magis. Kita semua mungkin pernah merasakan sensasi jatuh cinta yang digambarkan dalam lagu ini: momen-momen sederhana yang terasa begitu bermakna.
Lebih dari Sekadar Musik: Narasi Visual yang Kuat
Jacob Lawson, atau yang lebih dikenal sebagai JVKE, bukan hanya seorang penyanyi dan penulis lagu. Ia juga seorang produser yang mampu meramu musiknya menjadi sebuah pengalaman yang kaya. "Golden Hour" misalnya, bukan hanya didengarkan, tapi juga dirasakan. Iringan piano yang mendominasi menciptakan atmosfer melankolis sekaligus hangat, seolah kita ikut berada dalam mobil bersama kedua sejoli yang sedang dimabuk cinta.
Video klip yang ditayangkan di berbagai platform bergengsi, termasuk MTV Live dan Times Square, semakin memperkuat narasi visual dari lagu ini. Hal ini menunjukkan bahwa "Golden Hour" bukan sekadar lagu catchy, tetapi juga sebuah karya seni yang patut diperhitungkan.
Also Read
Membaca Makna Lirik: Cinta yang Sederhana Namun Mendalam
Mari kita bedah lirik lagu ini. JVKE tidak menggunakan metafora yang rumit. Ia justru memilih kata-kata sederhana yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kalimat " Sittin’ in the car, listening to Blonde, fallin’ for each other " menggambarkan bagaimana momen-momen kecil bisa menjadi begitu berarti ketika dihabiskan bersama orang yang kita cintai.
Lirik " She’s got glitter for skin, my radiant beam in the night " adalah pujian yang puitis. JVKE menggambarkan kekasihnya sebagai sumber cahaya dalam kegelapan, sebuah metafora yang kuat untuk menggambarkan betapa berharganya orang tersebut dalam hidupnya. Penggunaan kata glitter pun memberikan sentuhan yang unik, seolah sang kekasih memiliki aura yang memancar.
Vibes Sedih dan Bahagia: Dua Sisi Koin Cinta
Salah satu hal yang menarik dari "Golden Hour" adalah kemampuannya untuk memadukan nuansa sedih dan bahagia dalam satu lagu. Liriknya menggambarkan momen-momen kebahagiaan saat bersama kekasih, namun juga tersirat perasaan melankolis, seolah tahu bahwa momen-momen indah itu tidak akan berlangsung selamanya. Penggunaan major chords di bagian chorus menciptakan suasana bahagia, lalu diimbangi dengan minor chords di bagian verse yang memberikan nuansa sendu.
Ini adalah penggambaran cinta yang realistis. Cinta tidak melulu tentang kebahagiaan yang meletup-letup, tapi juga tentang momen-momen tenang, bahkan kesedihan. "Golden Hour" menangkap kompleksitas emosi tersebut dengan sangat baik.
Lebih dari Sekadar Lagu Viral: Mengapa "Golden Hour" Begitu Membekas?
"Golden Hour" bukan sekadar lagu viral yang akan dilupakan begitu trennya usai. Lagu ini memiliki daya tarik yang lebih dalam karena mampu membangkitkan kenangan dan emosi yang universal. Siapa pun yang pernah jatuh cinta, pernah merasakan kebahagiaan saat bersama orang tersayang, atau pernah merindukan masa-masa indah, pasti akan tersentuh dengan lagu ini.
JVKE berhasil menciptakan sebuah lagu yang sederhana namun bermakna, sebuah karya seni yang akan terus didengarkan dan dinikmati oleh banyak orang. "Golden Hour" adalah pengingat bahwa cinta, dalam segala kesederhanaannya, adalah hal yang paling berharga dalam hidup.