Film "Jakarta VS Everybody" yang rilis di Bioskop Online pada Maret 2022 lalu, memang masih ramai diperbincangkan. Bukan hanya karena dibintangi nama-nama besar seperti Jefri Nichol dan Wulan Guritno, tapi juga karena keberaniannya mengangkat sisi kelam kehidupan di Jakarta. Disutradarai oleh Ertanto Robby Soediskam, film ini membawa penonton pada realita keras yang mungkin tak semua orang sanggup hadapi.
Ambisi dan Jurang Kehidupan Ibukota
Cerita bermula dari Dom (Jefri Nichol), pemuda yang mengadu nasib ke Jakarta demi mewujudkan mimpinya menjadi aktor. Namun, impian itu tak semudah yang dibayangkan. Alih-alih panggung gemerlap, Dom justru terjerumus dalam kehidupan malam yang suram. Perkenalannya dengan Pinkan (Wulan Guritno) dan Radit (Ganindra Bimo), sepasang pengedar narkoba, membawanya ke jalan yang lebih gelap. Dom, dengan cepat, memilih jalan pintas sebagai kurir narkoba, mengubur dalam-dalam mimpi yang dulu ia puja.
Film ini sebenarnya tidak hanya soal narkoba. "Jakarta VS Everybody" adalah representasi dari perjuangan hidup di ibu kota. Jakarta sering kali digambarkan sebagai tempat impian, namun juga bisa menjadi tempat yang kejam dan tak kenal ampun. Di sini, orang-orang berjuang dengan caranya masing-masing untuk bertahan hidup. Dom, adalah satu dari sekian banyak orang yang terjebak dalam kerasnya kehidupan Jakarta, dan memilih cara yang salah untuk mengatasinya.
Also Read
Bukan Sekadar Sensasi, Tapi Realitas yang Menampar
Banyak yang mengapresiasi keberanian film ini dalam menampilkan adegan-adegan yang cukup vulgar dan kata-kata kasar. Namun, di balik itu, ada potret kehidupan yang nyata, yang mungkin sering kita abaikan. Dialog-dialog dalam film ini terasa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, menggambarkan betapa kompetitifnya persaingan di Jakarta.
Namun, kritik juga banyak dilontarkan. Alur cerita yang terkesan monoton, hanya berfokus pada dunia narkoba, dianggap kurang menggali sisi lain dari perjuangan Dom. Penonton berharap melihat lebih banyak konflik batin Dom, antara mimpinya dan kenyataan pahit yang harus ia hadapi.
Pesan Mendalam di Balik Kelamnya Jakarta
Terlepas dari kekurangannya, "Jakarta VS Everybody" tetap menjadi film yang worth it untuk ditonton. Film ini adalah potret kehidupan yang keras dan brutal, di mana orang-orang harus berjuang untuk bertahan hidup. Film ini secara tidak langsung, membuat kita berpikir, "Seberapa kuatkah kita menghadapi kerasnya kehidupan di ibu kota?"
"Jakarta VS Everybody" memang bukan tontonan ringan. Film ini sarat dengan pesan yang mendalam tentang kehidupan, ambisi, dan pilihan. Film ini mengingatkan kita bahwa impian bisa dengan mudah hancur di tangan kerasnya kenyataan. Namun di sisi lain, film ini juga menunjukkan betapa pentingnya kita untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai positif, agar tidak terjerumus ke jalan yang salah.
Catatan Akhir
Film ini memang tidak ditujukan untuk semua kalangan. Dengan rating 21+, film ini memang diperuntukkan bagi penonton dewasa yang bisa mencerna pesan yang disampaikan dengan bijak. Jika ingin menonton film yang membuka mata tentang realitas kehidupan Jakarta, "Jakarta VS Everybody" bisa menjadi pilihan. Tapi ingat, jangan sampai lupa untuk mengambil hikmah dari setiap adegan dan dialog dalam film ini.
Film ini tersedia di layanan streaming Bioskop Online.
