Hamzah Haz, Mantan Wapres RI ke-9 Berpulang: Profil & Perjalanan Karier Politik Sang Negarawan

Dea Lathifa

Serba Serbi Kehidupan

Kabar duka menyelimuti Indonesia. Hamzah Haz, tokoh politik senior sekaligus Wakil Presiden RI ke-9, menghembuskan napas terakhir pada 24 Juli 2024. Kepergian beliau meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah perpolitikan Indonesia. Mari kita menelusuri kembali profil dan perjalanan karier politiknya yang penuh liku, namun juga sarat akan dedikasi.

Awal Karier: Dari Kalimantan Barat Hingga Senayan

Lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, Hamzah Haz memulai perjalanan politiknya di tingkat daerah. Pada tahun 1968, ia aktif sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, sembari menjabat sebagai Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Konsulat Pontianak dan asisten dosen di Universitas Tanjungpura. Perpaduan antara aktivisme dan akademisi ini membentuknya menjadi sosok yang kritis dan berwawasan luas.

Jejak politiknya semakin mantap saat ia terpilih sebagai Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat pada tahun 1971. Pada tahun yang sama, ia juga berhasil menembus Senayan sebagai Anggota DPR RI dari NU, mewakili daerah kelahirannya. Era ini menandai awal kiprahnya di panggung politik nasional. Ketika pemerintah mewajibkan fusi partai-partai Islam menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1973, Hamzah pun aktif sebagai anggota DPR dari PPP.

Naik Turun Kekuasaan: Dari Menteri Hingga Wakil Presiden

Perjalanan politik Hamzah Haz tidak selalu mulus. Pada tahun 1998, ia sempat diangkat sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM oleh Presiden B.J. Habibie, namun hanya bertahan satu tahun karena desakan masyarakat yang menentang rangkap jabatan bagi pimpinan partai. Kegigihan Hamzah dalam memperjuangkan suara rakyat terlihat dari keputusannya untuk mundur dari posisi menteri demi fokus pada PPP.

Setelah itu, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI pada tahun 1999. Ia kembali didapuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat oleh Presiden Abdurrahman Wahid, namun lagi-lagi ia memilih mundur demi konsisten dengan prinsipnya untuk fokus pada partai. Keputusan ini menunjukkan komitmennya pada kekuatan partai sebagai wadah perjuangan.

Peran krusial Hamzah Haz dalam proses politik nasional semakin teruji ketika ia menjadi salah satu tokoh kunci dalam pemakzulan Presiden Abdurrahman Wahid pada 2001. Posisi Hamzah sebagai Ketua Umum PPP, sekaligus tokoh yang dikenal kritis terhadap Gus Dur, membuatnya menjadi pemain sentral dalam dinamika politik saat itu.

Puncak karier politik Hamzah Haz terjadi saat ia terpilih sebagai Wakil Presiden RI, mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri. Kemenangan telak atas Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tandjung dalam pemilihan Wakil Presiden oleh MPR menunjukkan betapa besar kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh para wakil rakyat.

Akhir Perjalanan: Wafat Setelah Jatuh Saat Hendak Salat Dhuha

Pada Pemilu 2004, PPP mencalonkan Hamzah Haz sebagai presiden, berpasangan dengan Agum Gumelar, namun keduanya gagal meraih kursi kepresidenan. Di balik sosoknya yang tegas dan kritis, Hamzah Haz dikenal sebagai figur yang rendah hati dan dekat dengan keluarga.

Hamzah Haz menghembuskan napas terakhirnya di rumahnya di Matraman, Jakarta Timur, setelah jatuh saat hendak menunaikan salat dhuha. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan seluruh bangsa Indonesia.

Kepergian Hamzah Haz bukan hanya kehilangan seorang tokoh politik senior, tetapi juga kehilangan seorang negarawan yang gigih berjuang demi kepentingan rakyat. Kiprahnya dalam berbagai posisi pemerintahan dan politik, serta dedikasinya pada bangsa, akan selalu dikenang dalam sejarah Indonesia. Semoga arwah beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Selamat jalan, Bapak Hamzah Haz.

Baca Juga

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

Musik DJ Paling Enak Didengar: Sensasi 2024 dengan Sentuhan Remix Lokal

Maulana Yusuf

Musik DJ terus berevolusi, dan di tahun 2024 ini, trennya semakin menarik untuk diikuti. Jika di tahun-tahun sebelumnya kita disuguhi ...

Tinggalkan komentar