Greysia Polii, nama yang tak lekang dari ingatan pecinta bulu tangkis Indonesia. Lebih dari sekadar atlet, ia adalah representasi semangat pantang menyerah, dedikasi, dan pencapaian tertinggi. Keputusan Greysia untuk resmi gantung raket pada 12 Juni 2022 lalu, memang meninggalkan jejak kesedihan bagi para penggemarnya, namun, di balik keputusan itu, terukir kisah inspiratif yang patut kita kenang.
Lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1987, Greysia tumbuh dengan bulu tangkis sebagai bagian dari hidupnya. Perjalanan kariernya bukan tanpa liku. Keputusan keluarganya untuk pindah dari Manado ke Jakarta demi mendukung kariernya adalah bukti betapa besar dukungan yang ia terima. Greysia tidak pernah berpuas diri, selalu berusaha untuk terus mengembangkan kemampuan dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Perjalanan karier Greysia di dunia bulu tangkis adalah sebuah kisah kolaborasi. Mulai dari Heni Budiman di awal karirnya, hingga Nitya Krishinda Maheswari yang menjadi tandemnya menaklukkan Asian Games 2014, dan puncaknya bersama Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020, Greysia adalah sosok yang mampu membangun chemistry dengan pasangannya. Setiap partner memberikan warna dan tantangan berbeda, dan Greysia berhasil beradaptasi serta meraih prestasi gemilang.
Also Read
Yang paling monumental tentu saja emas Olimpiade Tokyo 2020. Bersama Apriyani Rahayu, Greysia menorehkan sejarah sebagai ganda putri Indonesia pertama yang meraih medali emas di ajang tertinggi olahraga dunia. Kemenangan ini bukan hanya soal medali, namun simbol perjuangan, ketekunan, dan harapan bagi generasi muda Indonesia. Ia membuktikan bahwa mimpi besar dapat diraih dengan kerja keras, disiplin, dan tentunya, dukungan dari orang-orang terdekat.
Di luar lapangan, Greysia adalah seorang istri bagi Felix Djimin, yang dinikahinya pada 2020, dan seorang ibu dari Jessia Selah Djimin, yang lahir pada 2023. Ia membuktikan bahwa seorang atlet profesional juga bisa menjalani peran sebagai seorang istri dan ibu. Kehidupan pribadinya yang harmonis menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa kesuksesan dalam karier dan kehidupan pribadi dapat berjalan seiringan.
Greysia Polii bukan hanya sekadar atlet dengan segudang medali. Ia adalah simbol perjuangan, inspirasi, dan harapan. Keputusannya untuk gantung raket memang mengakhiri karirnya di lapangan, tetapi warisannya sebagai atlet yang berprestasi dan menginspirasi akan terus hidup dalam memori pecinta bulu tangkis Indonesia. Perjalanan hidupnya mengajarkan kita bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan dukungan, mimpi sebesar apapun bisa menjadi kenyataan. Greysia mungkin sudah tidak lagi memegang raket di lapangan, namun semangat juangnya akan terus menyala dalam hati generasi penerus bulu tangkis Indonesia.