Pernahkah Anda terhipnotis dengan beat yang catchy dan lirik yang powerful dari lagu "Players" yang dinyanyikan oleh Coi Leray? Lagu yang viral di TikTok dan Instagram ini bukan sekadar backsound yang asik untuk bergoyang, tetapi juga merefleksikan pergeseran pandangan tentang peran dan kekuatan perempuan di era modern. Mari kita bedah lebih dalam fenomena di balik lagu ini.
Lirik lagu "Players" dengan jelas menyatakan bahwa "gadis juga pemain". Kalimat ini bukan hanya sekadar lirik lagu, tetapi juga representasi dari emansipasi perempuan yang semakin kuat. Dahulu, stereotip tentang "pemain" seringkali dilekatkan pada laki-laki, sementara perempuan dituntut untuk menjadi sosok yang lemah lembut dan patuh. Namun, Coi Leray melalui lagunya berani mendobrak batasan tersebut. Ia memproklamirkan bahwa perempuan juga berhak untuk memiliki kendali atas pilihan mereka, termasuk dalam hal hubungan.
Lirik seperti, "Took him for a test drive, left him on the lot" dan "He thinkin’ he the one, I got like four of him" dengan gamblang mengisyaratkan bahwa perempuan memiliki kebebasan untuk memilih dan meninggalkan hubungan yang tidak memuaskan. Ini merupakan sebuah bentuk pemberdayaan, di mana perempuan tidak lagi menjadi pihak yang selalu menunggu atau menerima perlakuan dari laki-laki. Mereka kini juga bisa menjadi penentu dalam dinamika hubungan.
Also Read
Selain itu, lirik "Pelacur gettin’ uang di seluruh dunia" juga menuai kontroversi sekaligus menjadi topik perbincangan menarik. Lirik ini seolah ingin menyoroti bahwa perempuan tidak hanya terbatas pada peran tradisional, tetapi juga bisa mandiri secara finansial dan meraih kesuksesan dalam berbagai bidang. Frasa "pelacur" yang digunakan di sini, meski kontroversial, justru bisa diinterpretasikan sebagai simbol perempuan yang kuat, berdaya, dan mampu menghasilkan uang sendiri.
Tentu saja, lagu ini tidak lepas dari kritik. Beberapa orang mungkin menganggap liriknya terlalu vulgar dan tidak pantas. Namun, penting untuk kita pahami bahwa "Players" adalah sebuah lagu yang merepresentasikan perubahan zaman. Generasi muda, terutama perempuan, semakin berani menyuarakan pandangan mereka dan menantang batasan-batasan yang ada.
Lagu ini bukan berarti menganjurkan perempuan untuk mempermainkan laki-laki. Justru, lebih pada penegasan bahwa perempuan juga berhak untuk memilih dan memiliki standar dalam sebuah hubungan. Mereka tidak lagi mau terperangkap dalam hubungan yang tidak sehat atau hanya menjadi option bagi seorang laki-laki.
"Players" juga memicu diskusi tentang double standards yang masih sering kita jumpai dalam masyarakat. Ketika laki-laki bergonta-ganti pasangan, seringkali dianggap wajar. Namun, ketika perempuan melakukan hal yang sama, ia akan langsung mendapatkan stigma negatif. Lagu ini menyuarakan bahwa double standards ini tidak adil dan harus dihilangkan.
Kesimpulannya, "Players" bukan sekadar lagu hype di media sosial. Ia adalah manifestasi dari pergeseran paradigma tentang perempuan. Lagu ini mengajak kita untuk melihat perempuan sebagai sosok yang mandiri, berdaya, dan memiliki kendali atas pilihan mereka. Ia adalah lagu tentang pemberdayaan perempuan di era modern. Jadi, apakah Anda setuju bahwa girls are players too?