Siapa yang tidak kenal Yowis Ben? Band asal Jawa Timur ini memang punya tempat spesial di hati para penggemarnya, termasuk mama-mama yang suka lagu-lagu easy listening dengan lirik yang dekat dengan keseharian. Salah satu lagu mereka yang cukup populer adalah "Galau," yang juga menjadi soundtrack film Yowis Ben 2. Lagu ini bukan sekadar musik pengiring film, tapi juga jadi representasi perasaan banyak orang yang sedang patah hati.
Lirik "Galau" yang sederhana namun menusuk hati, menggambarkan betapa sakit hati bisa lebih menyiksa daripada sakit gigi. Kalimat pembuka "Kata ibuku lebih enak sakit gigi, sakit hati membuat badan jadi kurus" langsung menangkap esensi dari rasa galau yang dialami oleh banyak orang. Bagaimana tidak, sakit gigi memang menyakitkan, tapi rasa sakitnya masih bisa diatasi dengan obat atau pergi ke dokter. Sementara, sakit hati? Rasanya seperti luka yang terus menganga dan tak mudah diobati. Bahkan, sampai bisa membuat badan kurus karena kehilangan nafsu makan dan semangat hidup.
Lagu ini juga menggambarkan fase-fase yang sering dialami saat patah hati. Mulai dari melamun, galau di malam minggu, hingga merasa sudah melakukan semua hal untuk membahagiakan pasangan, tapi tetap saja tidak dihargai. Penggalan lirik "Sudah aku lakukan semua yang kamu mau, tidak perlu berfikir duka kali kamu yang aku cinta" menunjukkan betapa besarnya pengorbanan yang sudah dilakukan, namun berujung pada kekecewaan.
Also Read
Menariknya, lagu ini tidak hanya berputar pada kesedihan. Ada juga sentuhan rasa pasrah dan keinginan untuk move on. Lirik "Aku tidak takut jika kamu akan lupa, dengan semua yang telah aku lakukan ini. Jadi sekarang setelah semua sudah selesai, aku harap kamu bisa hilang, pergi (tanpa menggabari), dan pergi (jauh). Sudah tidak usah kembali," menunjukkan adanya keinginan untuk melepaskan diri dari belenggu masa lalu dan berharap orang yang menyakiti bisa benar-benar pergi dari hidupnya. Ini adalah fase penerimaan yang penting dalam proses pemulihan patah hati.
"Galau" bukan sekadar lagu patah hati biasa. Yowis Ben dengan cerdas merangkai lirik yang relatable dengan kehidupan sehari-hari, lengkap dengan metafora sederhana yang mudah dipahami. Lagu ini juga menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi patah hati. Ada yang memilih meratapi kesedihan, ada juga yang berusaha bangkit dan melanjutkan hidup.
Bagi para mama yang sedang mengalami patah hati, lagu "Galau" mungkin bisa menjadi teman yang memahami perasaan. Liriknya yang apa adanya, bisa jadi medium untuk menyalurkan emosi dan memberikan sedikit hiburan. Yang terpenting, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian dan selalu ada jalan keluar dari setiap kesedihan. Mungkin setelah mendengarkan lagu ini, mama jadi bisa sedikit ikhlas dan mulai menyusun rencana untuk masa depan yang lebih baik.
Jadi, bagaimana, Ma? Sudah siap move on dari galau ala Yowis Ben?