Lagu "Easy On Me" yang dirilis Adele pada 2021 bukan sekadar lagu ballad yang mendayu-dayu tentang cinta yang kandas. Di balik melodi yang menyayat hati dan lirik yang jujur, tersembunyi kisah perjuangan, penerimaan diri, dan kebangkitan seorang wanita. Kita mungkin mengenal Adele sebagai penyanyi dengan suara emas, namun di lagu ini ia membuka diri, berbagi kerapuhan dan tekadnya untuk melangkah maju.
Lebih dari Sekadar Perceraian: Potret Kerapuhan dan Keberanian
Lirik lagu "Easy On Me" dengan jelas menggambarkan pergulatan batin Adele saat menghadapi perceraian dengan mantan suaminya, Simon Konecki. Bukan hanya sekadar ungkapan kesedihan, lagu ini adalah pengakuan atas ketidaksempurnaan dan ketakutan yang dialami. Ia mengakui dirinya "belum dewasa," "belum banyak pengalaman," dan merasa "tidak punya waktu untuk memilih apa yang diinginkannya." Pernyataan ini bukan berarti ia merendahkan diri, justru sebuah refleksi jujur atas situasi yang dihadapinya saat itu.
Lagu ini bukan hanya tentang berakhirnya sebuah hubungan, tetapi juga tentang proses pendewasaan. Adele menyadari bahwa ia telah berjuang keras, bahkan mengubah dirinya "untuk mengutamakan kalian berdua," namun pada akhirnya ia menyerah. Menyerah di sini bukanlah tanda kekalahan, melainkan titik balik untuk memilih kebahagiaan dirinya sendiri. Ia akhirnya mengerti bahwa semua perjuangannya "bahkan tak dihargai," dan saatnya untuk memprioritaskan dirinya.
Also Read
Surat Cinta untuk Sang Buah Hati: Keterbukaan Demi Pemahaman
Bukan sekadar lagu curahan hati, "Easy On Me" juga merupakan surat cinta untuk sang anak, Angelo Adkins. Adele ingin anaknya memahami alasan di balik perceraian orang tuanya. Dengan lugas ia mengungkapkan perjuangan dan keputusan yang diambil, agar kelak, saat Angelo dewasa, ia tidak hanya melihat perceraian sebagai akhir, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan hidup orang tuanya. Ini menunjukkan bahwa Adele tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga dampak perceraian pada sang anak, dan memilih untuk terbuka dan jujur.
Simbol Usia dan Kebangkitan: Makna Angka 30 di Album
Bukan kebetulan jika "Easy On Me" menjadi bagian dari album ke-30 Adele. Format penamaan album dengan angka memang menjadi ciri khasnya. Angka 30 dalam konteks ini melambangkan usia Adele saat menghadapi perceraian. Album ini bukan hanya sekadar rekaman musik, tetapi juga catatan penting dalam perjalanan hidupnya. Angka 30 menjadi simbol transisi, kebangkitan, dan penerimaan diri. Ini menjadi pengingat bahwa setiap fase kehidupan memiliki tantangannya sendiri, dan penting untuk menghadapinya dengan berani.
6 Tahun Penantian: Kembali dengan Kekuatan Baru
"Easy On Me" adalah lagu pertama yang dirilis Adele setelah vakum selama 6 tahun. Penantian ini tentu tidak sia-sia. Ia kembali dengan kekuatan baru, lebih jujur dan terbuka tentang kehidupannya. Lagu ini bukan sekadar comeback, tetapi juga pernyataan bahwa jeda waktu yang diambil digunakan untuk berproses dan menemukan jati diri. Ia membuktikan bahwa masa sulit bisa menjadi katalisator untuk tumbuh dan menjadi lebih kuat.
Lebih dari Sekadar Lagu: Refleksi untuk Kita Semua
"Easy On Me" bukan hanya lagu tentang pengalaman Adele, tetapi juga refleksi bagi kita semua. Lagu ini mengajarkan kita tentang pentingnya kejujuran pada diri sendiri, menerima kerapuhan, dan berani mengambil keputusan sulit demi kebahagiaan. Ia mengingatkan kita bahwa tidak ada yang salah dengan memilih diri sendiri, dan bahwa masa sulit adalah bagian dari perjalanan hidup yang membentuk kita menjadi lebih baik. "Easy On Me" adalah lebih dari sekadar lagu patah hati, ini adalah kisah perjuangan dan kebangkitan diri yang patut kita renungkan.