Pandemi telah mengubah banyak hal, termasuk kesadaran kita akan pentingnya kesehatan. Di tengah ketidakpastian ini, menjaga diri dari penyakit menjadi prioritas utama. Selain langkah-langkah medis, ikhtiar spiritual juga tak boleh dilupakan. Salah satunya, dengan memanjatkan doa untuk kesembuhan diri sendiri maupun orang lain.
Menjenguk orang sakit, tradisi luhur yang sarat makna, kini terasa semakin relevan. Lebih dari sekadar menunjukkan simpati, menjenguk orang sakit adalah wujud kepedulian dan dukungan yang sangat berarti bagi yang sedang berjuang melawan penyakit. Namun, tahukah Anda, ada etika dan adab yang perlu diperhatikan saat menjenguk? Selain membawa buah atau makanan, memanjatkan doa adalah esensi utama yang sering kali terlupakan.
Membaca doa untuk kesembuhan orang sakit bukan sekadar formalitas, tapi ungkapan harapan tulus agar lekas pulih. Sebuah riwayat hadis dari Bukhari dan Muslim menyebutkan, doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan adalah:
Also Read
"Allahumma rabban-nasi, adzhibil-ba’sa, isyfi, antasy-syafi, la syifa’a illa syifa’uka, syifa’an la yughadiru saqama."
Artinya: “Ya Allah, Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembuhkanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.”
Doa ini adalah bentuk pengakuan kita sebagai manusia yang lemah, bahwa kesembuhan hakikatnya datang dari Allah SWT. Dengan memanjatkan doa ini, kita berharap Allah SWT memberikan kemudahan dan kesembuhan yang sempurna bagi yang sedang sakit.
Namun, menjenguk orang sakit bukan hanya tentang doa. Ada adab lain yang perlu diperhatikan:
- Pilih Waktu yang Tepat: Jangan menjenguk di waktu istirahat atau saat jam makan. Konfirmasikan terlebih dahulu dengan keluarga atau orang yang bersangkutan.
- Jaga Kebersihan: Pastikan diri dalam keadaan bersih dan sehat sebelum menjenguk. Gunakan masker jika diperlukan, terutama di masa pandemi.
- Bicara yang Sopan dan Menenangkan: Hindari membicarakan penyakit secara detail atau membanding-bandingkan dengan penyakit lain. Berikan kata-kata penyemangat dan hiburan yang positif.
- Jangan Berlama-lama: Perhatikan kondisi pasien. Jika ia terlihat lelah, segera pamit. Durasi yang singkat namun bermakna jauh lebih baik daripada berlama-lama namun mengganggu istirahat.
- Bawakan Sesuatu yang Bermanfaat: Selain buah atau makanan, pertimbangkan untuk membawa buku, majalah, atau barang lain yang bisa menghibur dan meringankan beban pasien.
- Doakan dengan Tulus: Panjatkan doa dari hati, bukan sekadar membaca kalimat. Kita bisa menyelipkan doa-doa pribadi selain doa yang dianjurkan di atas.
Menjenguk orang sakit adalah ibadah mulia yang mengajarkan kita tentang empati dan kepedulian. Dengan memadukan adab yang baik dan doa yang tulus, kunjungan kita bukan hanya menjadi bentuk dukungan, tetapi juga memberikan energi positif bagi kesembuhan orang yang sedang sakit. Mari kita amalkan tradisi ini dengan bijak dan penuh makna.