Lagu "Di Langit Ada Matahari" yang dilantunkan oleh grup musik religi legendaris, Nasida Ria, kembali mencuri perhatian publik. Meskipun dirilis pada tahun 2007 dengan judul asli "Matahari Dunia," lagu ini mendadak viral di platform TikTok, menjadi latar suara yang populer di kalangan pengguna. Fenomena ini memantik rasa ingin tahu, bukan hanya soal melodi yang khas, tetapi juga pesan mendalam yang terkandung di dalamnya.
Lirik lagu yang sederhana namun sarat makna ini menggunakan metafora yang kuat. Matahari, sebagai sumber kehidupan dan penerang dunia, diproyeksikan sebagai representasi dari Nabi Muhammad SAW. Bait "Di langit ada matahari bersinar menerangi bumi," bukan hanya deskripsi fenomena alam, tetapi juga simbolisasi peran Nabi sebagai pembawa petunjuk dan rahmat bagi umat manusia.
Penggunaan metafora "Nabi Muhammad bagai purnama di tengah malam gelap gulita" dan "Nabi Muhammad bagai pelita cahayanya di atas cahaya" semakin mempertegas pesan tersebut. Purnama yang menerangi kegelapan malam melambangkan kehadiran Nabi yang membawa pencerahan di tengah kejahiliahan. Sementara itu, pelita yang cahayanya di atas cahaya, mengisyaratkan kedudukan Nabi sebagai suri tauladan dan sumber inspirasi bagi umat.
Also Read
Relevansi lagu ini tidak hanya terbatas pada konteks keagamaan. Lebih dari itu, lagu ini juga mengajak kita untuk merenungkan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, kedamaian, dan kebenaran. Konsep "Rahmat bagi umat di seluruh alam" yang diungkapkan dalam lirik, menekankan bahwa ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah untuk seluruh manusia, tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau agama.
Kebangkitan popularitas lagu "Di Langit Ada Matahari" di era digital ini menunjukkan bahwa karya seni yang baik akan selalu menemukan tempatnya di hati masyarakat. Kemampuan lagu ini untuk menembus batas generasi dan platform media sosial membuktikan bahwa pesan-pesan kebaikan dan ketuhanan tetap relevan di tengah gempuran arus informasi dan hiburan.
Viralnya lagu ini di TikTok juga membuka ruang bagi generasi muda untuk mengenal karya-karya religi klasik yang mungkin belum pernah mereka dengar sebelumnya. Hal ini menjadi peluang bagi para pendidik dan tokoh agama untuk memanfaatkan momentum ini dalam menyebarkan nilai-nilai luhur dan membangun kesadaran spiritual di kalangan generasi muda.
Lebih jauh, fenomena ini juga menunjukkan bagaimana sebuah karya seni mampu menjadi jembatan komunikasi antar generasi dan budaya. Lagu "Di Langit Ada Matahari" tidak hanya menjadi sekadar lagu, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya nilai-nilai agama dan kemanusiaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kehadirannya kembali di tengah masyarakat, membuktikan bahwa pesan kebaikan akan selalu abadi dan relevan, kapanpun dan dimanapun.