Serial drama Korea Love Alarm kembali hadir dengan musim keduanya, membawa kita lebih jauh ke dalam lika-liku percintaan yang dipicu oleh aplikasi pendeteksi cinta. Jika di musim pertama kita disuguhkan kisah cinta remaja yang polos, musim kedua ini menawarkan perspektif yang lebih matang tentang cinta, pengorbanan, dan penerimaan diri.
Masih berlatar belakang aplikasi Love Alarm yang kini telah diperbarui, cerita berfokus pada hubungan rumit antara Jojo, Hye Young, dan Sun Oh. Aplikasi yang awalnya hanya mendeteksi orang yang menyukai kita, kini memiliki fitur tambahan, yaitu mendeteksi orang yang akan kita sukai. Ini membuat dinamika hubungan menjadi lebih kompleks.
Empat tahun berlalu sejak peristiwa di musim pertama, Hye Young masih setia berada di sisi Jojo. Ia tampak bahagia karena aplikasi Love Alarm miliknya menunjukkan bahwa Jojo termasuk dalam daftar orang yang berpotensi menyukainya. Di sisi lain, Jojo bergelut dengan perasaannya sendiri. Ia merasa terbebani oleh aplikasi tersebut, dan bertekad untuk mengungkapkan kebenaran demi kebaikan semua pihak yang terlibat.
Also Read
Sementara itu, Sun Oh terus mencari jawaban atas perubahan sikap Jojo. Aplikasi Love Alarm-nya tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa Jojo menyukainya, dan ia mulai mempercayai hal tersebut. Namun, di lubuk hatinya yang terdalam, Sun Oh yakin bahwa Jojo masih menyimpan perasaan untuknya. Perbedaan antara apa yang ditunjukkan oleh aplikasi dan apa yang dirasakannya menimbulkan konflik batin yang cukup kuat.
Salah satu daya tarik utama Love Alarm 2 adalah perkembangan karakter yang terlihat pada Sun Oh. Di musim ini, Sun Oh tidak lagi menjadi sosok yang impulsif dan menuntut. Ia lebih memilih untuk memendam perasaannya dan mengutamakan kebahagiaan orang yang ia cintai. Kedewasaan Sun Oh menjadi titik balik yang cukup menyentuh dan membuat penonton bisa lebih memahami kompleksitas perasaannya.
Peran Jojo juga tak kalah pentingnya. Keberaniannya untuk menghadapi kenyataan, dan mengakui perasaannya sendiri, meskipun itu berisiko dan menyakitkan, patut diacungi jempol. Ia tidak lagi pasif dan menggantungkan diri pada aplikasi, namun berusaha mengambil kendali atas perasaannya. Jojo belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang ia rasakan dan tidak ingin menyakiti orang-orang terdekatnya.
Jika di musim pertama aplikasi Love Alarm menjadi pusat cerita, di musim kedua, aplikasi tersebut lebih berperan sebagai pemicu konflik dan bukan penentu akhir dari sebuah hubungan. Love Alarm 2 mengajarkan kita bahwa cinta sejati tidak hanya sebatas notifikasi dari aplikasi, namun tentang bagaimana kita memahami, menerima, dan berjuang untuk orang yang kita cintai. Lebih dari sekadar kisah cinta segitiga, serial ini menyentuh isu tentang kedewasaan, penerimaan diri, dan pentingnya kejujuran dalam hubungan.
Love Alarm 2 tidak hanya sekadar lanjutan dari musim pertama, tetapi juga merupakan sebuah cerita yang lebih mendalam dan berwawasan tentang cinta dan hubungan manusia. Dengan konflik yang lebih kompleks, perkembangan karakter yang signifikan, dan pesan yang lebih matang, musim kedua ini berhasil memberikan pengalaman menonton yang memuaskan dan layak untuk disaksikan.