Lagu "Cincin," salah satu track dari album terbaru Hindia berjudul "Lagipula Hidup Akan Berakhir," baru saja dirilis dan langsung mencuri perhatian. Bukan hanya melodi yang khas dari musisi bernama asli Baskara Putra ini, tapi juga makna mendalam yang tersirat dalam liriknya. "Cincin" bukan sekadar lagu cinta biasa, melainkan sebuah deklarasi untuk menerima ketidaksempurnaan dan bertahan dalam hubungan di tengah hiruk pikuk dunia yang semakin tak menentu.
Lirik lagu ini dengan gamblang menggambarkan hubungan yang penuh dengan dinamika, bahkan bisa dibilang "bermasalah jiwa." Kata-kata seperti "Kau bermasalah jiwa, aku pun rada gila" bukan hanya ungkapan jujur, tapi juga menjadi pengakuan bahwa cinta tidak selalu mulus dan penuh kebahagiaan. Ada kalanya hubungan itu terasa seperti "hidup berpasangan dengan api," panas, penuh gejolak, dan terkadang melelahkan.
Namun, di tengah semua itu, ada tekad kuat untuk tetap bersama. "Aku isi bensin, kita coba lagi," menjadi bukti bahwa cinta juga membutuhkan usaha dan komitmen. Pengakuan bahwa pasangan juga "bola panas" dan "kadang lebih atau sama parahnya" menunjukkan bahwa hubungan yang sehat adalah yang dibangun dengan kesadaran akan kekurangan masing-masing.
Also Read
Salah satu hal yang menarik dari lagu ini adalah pesan untuk menerima apa adanya, bahkan di tengah ketidakpastian. Kalimat "Semoga hidup kita terus begini-gini saja, walau sungai meluap dan kurs tak masuk logika" menggambarkan sebuah sikap pasrah namun optimis dalam menghadapi kekacauan dunia. Ada keinginan untuk tetap mencintai, walaupun ada ancaman "katanya sekarang ku bisa masuk penjara," yang bisa diinterpretasikan sebagai berbagai kesulitan hidup dan aturan yang mengekang.
Pesan kuat lain dalam lagu ini adalah tentang mengabaikan pendapat orang lain dan aturan cinta yang kaku. "Persetan kata siapa, mau bilang apa, tak guna" menunjukkan penolakan terhadap tekanan eksternal. Lagu ini seperti mengajak pendengarnya untuk mendengarkan hati sendiri dan menentukan jalan cintanya sendiri. Pertanyaan "Apa kau ingin menjadi benar, atau ingin menjadi muda?" pun terasa menohok, mengingatkan bahwa cinta yang sejati tidak selalu mengikuti logika atau aturan yang berlaku.
"Cincin" bukan lagu cinta yang menawarkan janji kebahagiaan abadi. Sebaliknya, lagu ini menawarkan realita cinta yang penuh tantangan. Namun, di balik segala ketidaksempurnaan itu, ada kekuatan untuk tetap bertahan dan mencintai. Ini adalah lagu cinta untuk "akhir dunia," sebuah pernyataan bahwa cinta tetap relevan dan penting, bahkan ketika segalanya terasa kacau balau.
Lagu ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua bahwa cinta tidak harus sempurna, tetapi harus tulus dan berani. Cinta juga bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang menerima segala kekurangan dan berjuang bersama di tengah badai kehidupan. "Cincin" adalah lagu yang merangkul semua itu dan mengajak kita untuk menari di tengah ketidaksempurnaan, dengan harapan cinta tetap menyala di hati.
