Mencampur fungisida mungkin tampak seperti cara mudah untuk memberantas berbagai penyakit tanaman sekaligus. Tapi, tahukah kamu, Ma, bahwa tidak semua bahan aktif fungisida itu akur jika digabungkan? Alih-alih mendapatkan tanaman yang sehat, mencampur bahan aktif yang salah justru bisa berakibat fatal. Bukan cuma merusak tanaman, tapi juga bikin kantong jebol karena pemborosan.
Kenapa Sih Fungisida Tertentu Nggak Boleh Dicampur?
Penyebab utamanya adalah karena beberapa bahan aktif fungisida berasal dari golongan kimia yang sama. Jika digabungkan, mereka bukan saling melengkapi, tapi justru bisa menimbulkan efek antagonis atau malah memperparah kerusakan tanaman. Ibaratnya, dua orang yang punya watak sama-sama keras, jika disatukan bukan malah kompak, tapi bisa bikin ribut.
Nah, untuk menghindari kesalahan fatal saat mencampur fungisida, yuk, kenali beberapa golongan bahan aktif yang sebaiknya tidak dikombinasikan:
Also Read
1. Keluarga Besar Triazol: Jangan Campur Saudara Sendiri
Bahan aktif seperti bitertanol, tebukonazol, difenokonazol, fenbukonazol, heksakonazol, azakonazol, bromukonazol, triadimefon, dan propikonazol, semuanya tergabung dalam golongan Triazol. Mereka punya cara kerja yang mirip dalam memberantas jamur. Mencampurnya tidak akan meningkatkan efektivitas, malah bisa menimbulkan resistensi atau kekebalan jamur terhadap fungisida. Jadi, cukup pilih salah satu saja dari keluarga ini.
2. Benzimidazol: Solidaritas dalam Berantas Jamur, Tapi Jangan Campur!
Fuberidazol, karbendazim, tibendazol, dan benomil adalah anggota golongan Benzimidazol. Mereka adalah andalan dalam mengatasi penyakit busuk dan layu pada tanaman. Meskipun punya kekuatan yang sama, menggabungkannya justru bisa mempercepat timbulnya resistensi. Pilih salah satu yang paling sesuai dengan kondisi tanaman dan jenis penyakitnya.
3. Metoksi-akrilat: Satu Cukup, Jangan Serakah
Flufenoksistrobin, koumoksistrobin, piraoksistrobin, enoksastrobin, azoksistrobin, dan pikoksistrobin, semuanya merupakan bagian dari keluarga Metoksi-akrilat. Mereka efektif dalam mengendalikan berbagai penyakit jamur, terutama bercak daun. Namun, mencampurnya tidak akan membuat efeknya lebih hebat, malah bisa memicu masalah baru. Fokus pada satu bahan aktif yang paling tepat dan gunakan secara bijak.
4. Asillalani: Jangan Berlebihan, Nanti Malah Bumerang
Benalaksil, metalaksil, furalaksil, dan mefenoksam, adalah kelompok fungisida dari golongan Asillalani. Mereka punya spesialisasi dalam mengatasi penyakit jamur pada akar dan batang. Meskipun efektif, kombinasi antar anggota keluarga ini tidak disarankan karena dapat meningkatkan risiko resistensi.
5. Karbamat: Jangan Merusak Efeknya
Iodokarb, protiokarb, dan propamokarb adalah bagian dari golongan Karbamat. Mereka umumnya digunakan untuk mengendalikan penyakit busuk pada akar dan pangkal batang. Mencampur mereka dengan bahan aktif lain dalam golongan yang sama bukan akan membuat tanaman lebih sehat, tapi justru bisa mempercepat munculnya masalah baru.
6. Ditio-Karbamat: Jaga Jarak, Jangan Saling Mendekat
Metiram, mankozeb, maneb, propineb, ziram, zineb, ferbam, dan tiram semuanya adalah anggota keluarga Ditio-Karbamat. Golongan ini dikenal luas karena spektrum pengendalian penyakitnya yang luas, namun mengkombinasikannya adalah ide yang buruk. Ini bisa mengakibatkan kerusakan tanaman atau ketidak efektifan bahan aktif.
Lantas, Apa Solusinya?
Daripada coba-coba mencampur yang malah bikin rugi, lebih baik lakukan langkah-langkah berikut:
- Kenali Jenis Penyakit Tanaman: Identifikasi dulu penyakit apa yang menyerang tanamanmu. Dengan begitu, kamu bisa memilih bahan aktif yang paling tepat.
- Baca Label Produk dengan Teliti: Selalu periksa label produk fungisida. Di sana, tertera informasi tentang bahan aktif, golongan kimia, dan peringatan tentang pencampuran.
- Konsultasikan dengan Ahli: Jika ragu, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan ahli pertanian atau toko pertanian terpercaya. Mereka bisa memberikan saran yang paling sesuai dengan kondisi tanaman dan lingkunganmu.
- Rotasi Bahan Aktif: Lakukan rotasi bahan aktif untuk mencegah timbulnya resistensi. Jangan gunakan bahan aktif dari golongan yang sama secara terus-menerus.
Mencampur fungisida memang bukan solusi instan untuk memberantas penyakit tanaman. Justru, cara yang salah malah bisa mendatangkan masalah yang lebih besar. Dengan lebih cermat memilih dan menggunakan fungisida, kita bisa menjaga tanaman tetap sehat dan hasil panen pun melimpah. Ingat, Ma, lebih baik mencegah daripada mengobati.