Cacar air, penyakit yang akrab di telinga banyak orang, memang bukan hal baru. Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster ini sangat mudah menular dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Meskipun umumnya tidak mengancam jiwa, pemahaman yang baik mengenai cacar air, termasuk cara penularan, gejala, dan penanganannya, sangatlah penting.
Bagaimana Cacar Air Menular?
Cacar air adalah penyakit yang sangat menular. Virus varicella zoster menyebar melalui udara ketika penderita batuk atau bersin. Selain itu, kontak langsung dengan cairan lepuh cacar juga dapat menularkan penyakit ini. Periode penularan dimulai 1-2 hari sebelum ruam muncul, hingga semua lepuh mengering dan menjadi keropeng. Ini menjelaskan mengapa cacar air mudah menyebar, terutama di lingkungan yang padat seperti sekolah atau tempat penitipan anak.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala awal cacar air seringkali menyerupai flu, seperti:
Also Read
- Kelelahan dan malaise: Merasa lelah, tidak enak badan, dan kurang berenergi.
- Demam ringan: Biasanya berkisar antara 38-39 derajat Celsius dan berlangsung 3-5 hari.
- Gejala pilek: Batuk atau hidung berair.
Setelah gejala awal ini, ruam khas cacar air akan muncul. Ruam ini memiliki beberapa karakteristik:
- Awalnya berupa bintik merah: Bintik merah kecil muncul di wajah, badan, dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam juga bisa muncul di dalam mulut, kelopak mata, dan area kelamin.
- Berkembang menjadi lepuh: Bintik merah kemudian berkembang menjadi lepuh berisi cairan bening. Cairan ini akan berubah menjadi keruh dalam beberapa hari.
- Lepuh pecah dan menjadi keropeng: Lepuh akan pecah dan membentuk keropeng yang akan mengering dan rontok dalam waktu sekitar satu minggu.
Perlu diingat, tingkat keparahan ruam bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang hanya mengalami sedikit ruam, ada pula yang mengalaminya di seluruh tubuh.
Penanganan Cacar Air yang Tepat
Meskipun cacar air umumnya akan sembuh sendiri dalam waktu 2-3 minggu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi:
- Istirahat yang cukup: Istirahat membantu tubuh melawan virus.
- Banyak minum cairan: Mencegah dehidrasi, terutama saat demam. Air putih adalah pilihan terbaik.
- Konsumsi obat pereda nyeri: Paracetamol atau ibuprofen dapat membantu menurunkan demam dan meredakan nyeri.
- Hindari makanan pedas dan asin: Makanan ini dapat memperparah iritasi pada mulut jika terdapat luka cacar. Pilih makanan yang lembut dan mudah ditelan, seperti sup.
- Jaga kebersihan kulit: Jangan menggaruk luka cacar karena dapat meningkatkan risiko infeksi dan meninggalkan bekas luka. Gunakan salep atau lotion yang dapat meredakan gatal. Jaga agar kuku tetap pendek dan bersih.
- Pakaian longgar dan nyaman: Pakaian longgar dapat membantu mengurangi gesekan pada kulit yang ruam.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun umumnya tidak berbahaya, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala berikut:
- Demam tinggi yang tidak kunjung turun.
- Ruam yang sangat parah atau menyebar dengan cepat.
- Gejala infeksi sekunder pada luka cacar, seperti kemerahan, bengkak, atau keluarnya nanah.
- Nyeri dada atau kesulitan bernapas.
- Gangguan kesadaran atau kebingungan.
Pentingnya Vaksinasi
Vaksinasi cacar air adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Vaksin cacar air tersedia untuk anak-anak dan orang dewasa. Vaksin ini dapat mencegah infeksi atau membuat gejala menjadi lebih ringan jika terjadi infeksi.
Catatan Penting:
Virus varicella zoster akan tetap berada di dalam tubuh setelah cacar air sembuh. Virus ini bisa aktif kembali di kemudian hari dan menyebabkan herpes zoster, terutama pada orang dewasa yang lebih tua atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dengan pemahaman yang baik mengenai cacar air, kita dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai penyakit ini.