Dunia sepak bola berduka. Sir Bobby Charlton, ikon Manchester United dan pahlawan Inggris di Piala Dunia 1966, telah berpulang pada 21 Oktober 2023. Kepergiannya meninggalkan lubang besar dalam sejarah sepak bola, namun warisannya akan terus abadi. Lebih dari sekadar pemain, Charlton adalah simbol kegigihan, bakat, dan ketabahan yang menginspirasi banyak generasi.
Lahir di Ashington, Northumberland, Bobby tumbuh dalam keluarga yang mencintai sepak bola. Idolanya, Stanley Matthews dan Newcastle United, menjadi inspirasi awal bagi kariernya yang cemerlang. Sejak usia muda, bakatnya sudah terlihat jelas, mengantarnya bergabung dengan tim junior Manchester United pada usia 15 tahun. Debutnya di tim utama melawan Charlton Athletic menandai awal era baru. Meskipun cedera engkel, ia berhasil mencetak dua gol, menunjukkan kualitasnya sebagai seorang penyerang yang mematikan.
Charlton adalah bagian tak terpisahkan dari "Busby Babes", generasi pemain muda berbakat yang membawa Manchester United kembali ke puncak kejayaan. Dengan 745 penampilan dan 247 gol, ia bukan hanya pencetak gol ulung, tetapi juga seorang gelandang yang memiliki visi bermain luar biasa. Tiga gelar Liga Inggris (1964, 1965, 1967) dan Piala FA 1963 menjadi bukti betapa dominannya Manchester United di bawah kepemimpinannya. Puncaknya, tentu saja, adalah ketika ia membawa United meraih Piala Eropa (kini Liga Champions) pada tahun 1968 dengan dua golnya di final melawan Benfica.
Also Read
Di level internasional, Bobby memulai debutnya bersama Timnas Inggris pada tahun 1958. Ia mencetak gol pertamanya di Piala Dunia 1962 saat melawan Argentina. Namun, momentum emasnya adalah saat memimpin Inggris menjuarai Piala Dunia 1966 di kandang sendiri. Ia tidak hanya mencetak gol-gol krusial, tetapi juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat di lapangan. Gelar ini bukan hanya kemenangan bagi Inggris, tapi juga pembuktian kualitas Charlton sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Namun, di balik kesuksesan gemilang, terdapat tragedi yang membekas dalam hidup Charlton. Tragedi Munich pada 6 Februari 1958 merenggut nyawa beberapa rekan setimnya dan menghantui seluruh klub. Pesawat yang membawa tim "Busby Babes" mengalami kecelakaan saat transit di Munich. Bobby sendiri selamat, namun mengalami luka-luka dan trauma mendalam. Kecelakaan ini tidak hanya menghilangkan nyawa, tetapi juga mengubah jalan sejarah Manchester United dan sepak bola Inggris. Dari abu tragedi inilah, mental juara dan kegigihan Bobby Charlton lahir, menjadikannya simbol kekuatan di tengah keterpurukan.
Charlton tidak hanya seorang pemain, tapi juga seorang legenda yang menjunjung tinggi sportivitas. Ia diangkat menjadi ksatria (Sir) pada tahun 1994 oleh Ratu Inggris sebagai penghargaan atas jasanya yang luar biasa bagi sepak bola. Gelar kebangsawanan ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu tokoh paling penting dalam sejarah olahraga Inggris.
Kisah hidup Bobby Charlton adalah kisah tentang bakat, kesuksesan, dan ketabahan. Ia membuktikan bahwa di balik setiap kesuksesan, ada perjuangan dan ketahanan yang luar biasa. Kepergiannya adalah kehilangan besar, namun semangat dan warisannya akan terus hidup dalam hati para penggemar sepak bola di seluruh dunia. Ia bukan hanya sekadar pemain, ia adalah inspirasi. Selamat jalan, Sir Bobby.