Lagu "Apa Mungkin" dari Bernadya belakangan ini merajai linimasa TikTok, menjadi soundtrack bagi banyak video yang menggambarkan kegalauan hati. Liriknya yang sederhana namun menyentuh, sukses membuat banyak orang merasa terwakili, terutama mereka yang sedang berjuang dengan patah hati atau kebingungan dalam hubungan.
Dirilis pada September 2022, lagu ini menjadi titik balik bagi Bernadya, seorang penyanyi pop asal Surabaya. "Apa Mungkin" bukan sekadar lagu galau biasa. Ternyata, lagu ini lahir dari kisah nyata sahabat Bernadya yang sering curhat soal lika-liku hubungannya. Kisah-kisah tentang ketidakpastian, perasaan bertepuk sebelah tangan, hingga fenomena ghosting, menjadi inspirasi utama dalam penulisan lirik lagu ini.
Merasakan Luka Melalui Lirik yang Mempertanyakan Diri
Lirik "Apa Mungkin" terasa begitu kuat karena mampu menangkap kebingungan dan rasa sakit saat ditinggalkan tanpa penjelasan. Penggalan lirik seperti, "Berkaca, bertanya, apa ku buat salah? Kalaupun iya, apa? Apakah sebesar itu hingga kau pergi tanpa aba-aba," menggambarkan dengan jelas perasaan seseorang yang berusaha mencari-cari kesalahan dalam dirinya.
Also Read
Pertanyaan-pertanyaan retoris dalam lagu ini, "Apa mungkin caraku bicara? Apa mungkin caraku tertawa? Apa mungkin dengkurku saat tertidur lelap?" juga menjadi cermin bagi kita semua. Seringkali, saat berada dalam situasi yang membingungkan dalam hubungan, kita cenderung menyalahkan diri sendiri dan mencari kesalahan sekecil apapun. Bernadya dengan lugas membingkai pergolakan batin ini, membuatnya sangat relate dengan pengalaman banyak orang.
Lebih dari Sekadar Galau: Refleksi tentang Komunikasi dalam Hubungan
Popularitas "Apa Mungkin" di TikTok bukan hanya karena liriknya yang catchy, tetapi juga karena pesan yang dibawanya. Lagu ini secara tidak langsung mengajak kita untuk merenungkan pentingnya komunikasi dalam sebuah hubungan. Ketidakjelasan, kurangnya komunikasi, dan penarikan diri secara tiba-tiba, seringkali menjadi penyebab utama berakhirnya sebuah hubungan.
Bernadya seolah mengingatkan bahwa daripada berlarut-larut dalam kebingungan dan menyalahkan diri sendiri, lebih baik jika ada kejelasan dari pasangan. Lirik "Ku bisa salah, maka itu jelaskanlah, di mana letak yang tak kau suka," adalah sebuah ungkapan kerinduan akan komunikasi yang terbuka dan jujur dalam sebuah hubungan.
Fenomena Ghosting dan Kebutuhan Akan Kepastian
Lagu ini juga secara tidak langsung menggarisbawahi fenomena ghosting yang kerap terjadi dalam hubungan modern. Pergi tanpa pamit dan tanpa alasan, menjadi pengalaman pahit yang seringkali meninggalkan luka mendalam. "Apa Mungkin" menjadi wadah bagi mereka yang pernah mengalami hal serupa, menjadi suara yang menyuarakan kebutuhan akan kepastian dan kejelasan dalam sebuah hubungan.
Dengan popularitasnya di TikTok, "Apa Mungkin" membuktikan bahwa lagu yang jujur dan relate dengan kehidupan sehari-hari akan selalu menemukan tempat di hati pendengarnya. Lagu ini bukan hanya sekadar soundtrack patah hati, tetapi juga sebuah refleksi tentang komunikasi dan pentingnya saling menghargai dalam sebuah hubungan. Mungkin, setelah mendengarkan lagu ini, kita semua akan lebih berani untuk meminta kejelasan, dan tidak lagi terjebak dalam kebingungan yang tak berujung.