Lagu "O Ina Ni Keke", mungkin sudah tak asing di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama yang tumbuh besar dengan lagu-lagu daerah. Namun, di balik melodinya yang riang dan liriknya yang sederhana, tersimpan cerita menarik tentang asal-usul dan makna mendalam dari lagu ini. Bukan sekadar lagu daerah Minahasa, "O Ina Ni Keke" menyimpan sejarah yang lebih kaya dari yang dibayangkan.
Berdasarkan penelusuran, "O Ina Ni Keke" memang erat kaitannya dengan Minahasa, Sulawesi Utara, dan seringkali diasosiasikan sebagai lagu daerah dari sana. Namun, sedikit yang tahu bahwa penciptanya bukanlah orang Minahasa asli, melainkan seorang komposer karawitan Jawa bernama R. C. Hardjosubroto. Beliau adalah sosok yang aktif di dunia musik Indonesia pada rentang tahun 1950 hingga 1970-an. Fakta ini membuka perspektif baru tentang bagaimana sebuah lagu daerah bisa lahir dari perpaduan budaya dan kepekaan seorang seniman.
Lalu, bagaimana bisa seorang komposer Jawa menciptakan lagu yang begitu lekat dengan nuansa Minahasa? Kemungkinan besar, Hardjosubroto terinspirasi oleh kekayaan budaya Minahasa yang ia temui. Mungkin juga, ia melakukan adaptasi atau aransemen dari lagu atau melodi tradisional yang telah ada sebelumnya di sana. Proses kreatif semacam ini bukanlah hal yang aneh dalam dunia musik. Seringkali terjadi asimilasi budaya yang melahirkan karya seni yang unik dan berkesan.
Also Read
Jika ditelaah lebih dalam, lirik "O Ina Ni Keke" memang memancarkan kehangatan hubungan antara seorang anak perempuan dengan ibunya. Liriknya yang sederhana, dengan pengulangan kata "O Ina Ni Keke" (Oh, Ibuku Sayang), merefleksikan kasih sayang yang mendalam dan rasa ketergantungan anak kepada ibunya. Ini adalah tema universal yang dapat dipahami dan dirasakan oleh siapapun, terlepas dari latar belakang budaya mereka.
Lagu ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya sosok ibu dalam kehidupan kita. "O Ina Ni Keke" adalah wujud penghormatan dan ungkapan cinta seorang anak kepada ibunya. Sebuah tradisi yang patut dijaga dan dilestarikan.
"O Ina Ni Keke" juga mengajarkan kita bahwa budaya bukanlah sesuatu yang kaku dan terkotak-kotak. Sebuah karya seni, seperti lagu, dapat lahir dari perpaduan berbagai pengaruh budaya yang berbeda. Hal ini membuat lagu ini semakin kaya dan bermakna. Lebih dari sekadar lagu daerah Minahasa, "O Ina Ni Keke" adalah representasi keberagaman budaya Indonesia dan bukti bahwa seni mampu menjembatani perbedaan dan menyatukan kita semua.
Maka, saat kita menyanyikan "O Ina Ni Keke", mari kita tidak hanya menikmati melodi dan liriknya yang indah. Namun, mari kita juga menghayati sejarah, makna, dan pesan yang terkandung di dalamnya. Mari kita terus melestarikan lagu ini sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.